Ini bukan kali pertama keluarga pasien memberikan sesuatu.
Seperti siang ini, sekontak kue.
“Ini
buat Suster?” ibu menyodorkan kantong
plastik yang berisi kontak.
“Apa
ini, Buk?” selaku
“Makanan
untuk suster,” sela terseyum.
“Nggak
usah repot-repot, Buk. Aku jadi tidak enak, kalau diberi beginian.”
“Itu
sebagai ucapan terimakasih karena suster sudah baik.”
“Makasih,
Buk. Sekali lagi nggak usah kasih-kasih beginian,”
Itulah
sekelumit peristiwa siang ini di poli. Bukan hanya sekali atau dua kali, pasien
memberikan sesuatu. Pernah dibawahin pisang, buah kendodong, nanas, gula,
biscuit, peyek, bahkan ada yang tiba-tiba. Mang bakso datang ke poli membawa
bakso dan es buah. Padahal tidak pesan. Terkadang, merasa tidak enak hati.
Pernah
juga, ada berapa pasien yang menyelipkan uang. Iya uang lembaran 50 ribu. Tapi
aku dengan tegas menolak dan mengatakan bahwa itu sudah menjadi pekerjaan.
“Doakan, saja Buk. Tak perlu kasih apa-apa,” itu kalimat yang kulontarkan.
Pasien-pasien
yang rutin setiap bulan harus kontrol. Menjadikan keakraban sendiri. Sudah
hapal dengan mereka serta penyakitnya. Terjalin sedikit ikatan.
Apalagi,
saat mendengar kabar bahwa pasien yang kontrol rutin menghadap Tuhan. Tanpa
sadar kadang suka menitikan airmata.
Seperti berapa waktu yang lalu. Tanpa sengaja bertemu dengan bapak yang
sering mengantar istrinya kontrol. Aku
langsung bertanya, kenapa sudah lama tidak kelihatan kontrol? Apa kabar ibunya?
“Sus,
ibu sudah meninggal,” kata bapak itu berkaca-kaca.
“Kapan?
selaku kaget. Menutup mulut dengan tangan.
“Sebulan
yang lalu Sus, sempat dibawah ke IGD dan dirawat semalam. Tapi tidak
tertolong.”
Seketika
terbayang-bayang dip elupuk mata wajah ibu itu. Dadaku seketika berdetak, tak
bisa kubendung airmata. Lantunan doapun terpanjat. Dia sudah bahagia di langit
sana bersama sang pencipta.
Menjadi
seorang perawat itu menyenangkan. Iya menyenangkan bisa berintraksi dengan
banyak orang. Bisa berbagi motivasi dan semangat.
Menjadi
seorang perawat itu menyenangkan. Saat mereka berkata “Aku sudah baikan,
suster.” Lalu kami tertawa bersama.
Menjadi
seorang perawat itu menyenangkan. Bagaimana melatih kesabaran.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan