Sabtu, 26 November 2016

ENAM CARA MEMBUDAYAKAN MEMBACA PADA ANAK



Pada masa tumbuh kembang keingintahuannya seorang anak sangat besar karena anak-anak sedang mengalami perkembangan sel otak. Tak heran, bila sering terlontar berbagai pertanyaan yang terkadang diluar dugaan orangtua. Orangtua bisa merangsang kecerdasan anak dengan membacakan dogeng sebelum tidur  atau menemani dia membaca buku anak-anak. Bila kita ingin membentuk  anak yang berkarakter harus membudayakan dari sedini mungkin kebiasaan membaca.
Tentu para orangtua tidak asing lagi dengan pepatah yang mengatakan bahwa membaca adalah jendela dunia. Ibarat rumah yang tanpa jendela, maka akan tertutup. Bayangkan rumah yang tertutup, tidak akan terkena matahari.  Tumbuhan yang kurang mendapatkan sinar matahari, maka akan menguning serta pucat,  pertumbuhan dan perkembangannya akan terganggu. Tidak seperti tanaman yang mendapatkan cukup sinar matahari. Begitu pula anak-anak, bila dia rajin membaca maka sel saraf pada otaknya akan berkembang sangat baik  begitupun sebaliknya.
            Anak-anak yang tidak terlahir ber IQ tinggi tapi rajin membaca akan tumbuh  menjadi anak yang cerdas karena memiliki wawasan yang luas. Membaca itu akan meningkatkan IQ karena merangsang perkembangan sel saraf otak. Tak ada anak yang terlahir bodoh tapi kebodohan itu dibentuk dengan sendirinya karena anak yang malas membaca buku.   Ada enam cara membudayakan membaca pada anak yang bisa diterapkan oleh ibu dirumah yaitu

a.      Orangtua Harus Menjadi Rool Model
Anak-anak adalah peniru yang baik, tingkah dan prilaku dirinya itu didapatkan dari apa yang dilihat dan didengar dari lingkungannya. Lingkungan pertama anak adalah rumah sendiri. Anggota keluarga dan terutama orangtua menjadi rool model bagi mereka. Maka dari itu, jangan mengharapkan anak yang suka membaca bila orangtuanya sendiri tidak menunjukan minat membaca. Orangtua harus mencontohkan kepada anak. Matikan televisi saat malam, lalu ajak anak untuk membaca buku, bila perlu. mendiskusikannya bersama. Suruh anak mengulang menceritakan dari apa yang ia baca.

b.      Membeli buku yang menarik
Buku yang menarik seperti memiliki gambar yang berwarna, atau cover depannya memiliki warna-warna cerah. Itu akan meningkatkan minat baca anak terdorong rasa keingitahuannya. Bila anak sudah tertarik maka mudah baginya untuk menjadikan rutinitas membaca sebagai hoby atau kesenangan.
c.       Mengajak Anak ke Toko Buku
Mengajak anak berjalan-jalan ketoko buku secara rutin menjadi sebuah proses pengenalan yang baik. Membiarkan dia memilih sendiri buku yang ingin dibeli tapi orangtua tetap mendampingi. Yakinlah, nanti bila dia beranjak dewasa maka dia akan mengujungi sendiri toko buku tersebut.
d.      Mengujungi Taman Baca atau Perpustakaan Anak
Bila ada perpustakaan anak atau taman baca disekitar rumah,  ajaklah sang anak untuk mengujungi tempat tersebut. Itu bisa menjadi sarana sosialisai bagi dirinya. Dia juga akan bertemu dengan anak-anak yang lain sedang berkunjung disana. Secara tidak langsung akan tertanam pada dirinya bahwa membaca buku itu adalah kegiatan yang sangat menyenangkan.
e.       Ciptakan Perpustakaan di Rumah
Membuat ruang khusus yang nyaman dengan berbagai deretan buku tertata dengan rapi. Bisa merangsang anak untuk mencintai buku. Ajaklah anak bermain-main sekaligus membaca disana. Bila ada anak yang seusianya  di sekitar rumah atau teman satu sekolahnya ajaklah untuk berkunjung keperpustakaan tersebut dan membaca bersama.
f.       Manfaatkan Rasa Ingin Tahu Anak
Anak-anak akan sering bertanya segala sesuatu, maka manfaatkan rasa keingintahuan tersebut dengan mengajak mencari jawaban di buku. Lalu setelah mendapatkan jawaban, orangtua bisa menjelaskan kepada anak. Dengan memegang buku tersebut.

Bila membaca telah menjadi kegiataan dari sejak kecil, buku-buku menjadi sebuah candu untuk terus dinikmati. Negara Jepang maju karena budaya membaca sangat tinggi, begitupun negara maju yang lain. Maka dari itu bila kita ingin anak yang berkarater maka membudayakan

Tiada ulasan: