Saat mau posting tulisan ini di blog, berapa kali
berniat untuk mengurungkan. Takut opini ini diagap hanya sekedar sensasi. Tapi
setelah berapa hari membaca berita, dan hanya menjadi penikmat dari beragam
komentar akhirnya memberanikan diri untuk mempublish tulisan ini.
Asma
nadia, dia salah satu penulis favoritku. Lewat majalah annida aku mengenal
karya-karya. Selain itu berapa bukunya menjadi koleksi pribadi, sampai aku
bergabung di grup media sosial yang ia bentuk. Selain itu aku juga menglike
fansfage pribadinya Selayaknya seorang pengagum
yang akan mencari tahu seputar sang idola, begitupun yang kulakukan. Besar
harapan agar ada cipratan ilmu dari sana. Sedikit banyak aku menimbah ilmu dari
situ, meski dalam diam. Di tengah waktu luang aku membaca tulisan yang ada di grup itu. Paling sekali-kali memberi tanda jempol dan tak pernah berkomentar disana. Memang
masing-masing orang punya carakan dalam belajar.
Bagiku
selama, aku mengenalnya didunia maya, tak ada unsur yang mencurigakan atau
apalagi ajakan yang menyesatkan. Seputar tips-tips kesaharian dan kepenulisan selalu
dia share. Begitupun dari karya yang telah beliau lahirkan kurasa banyak manfaat
yang bisa diambil. Kuakui tak mengenal ia
secara langsung, tapi kepribadian sesorang tentu juga bisa dilihat dari keseharian
dia di media sosial, meski tak menjadi jaminan tapi itu bisa menjadi
pertimbangan.
Saat
membaca tulisan “Karpet merah mengundang maut” yang menuai banyak kontroversi.
Saya pribadi menyimpulkan itu hanya sekedar opini yang dituangkan dari pengalaman
dia saat umroh dan merasakan kejadian kurang menyenangkan. Satu kesalahannya
mengutip berita dari media yang belum terbukti kebenarannya. Mungkin terhayut oleh
perasaan (akupun begitu sempat geram) melihat kejadian di Mina yang menelan
banyak korban. Media onlinepun begitu gencar memberitakan tentang kaitan
kejadian Mina dengan putra kerajaan berhaji (banyak yang menyakin kebenaran
berita itu, sebelum muncul berita yang real). Terdorong dari naluri apalagi
memiliki pengalaman saat umroh sehingga muncul tulisan itu. (ini hanya analisa
aku saja). Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dan termakan sebuah
isu yang belum tentu kebenarannya.
Yang
terjadi dengan beliau adalah dia orang terkenal dan ternama, apapun yang dia
lakukan akan menjadi sorotan. Kesalahan sedikit akan menjadi berita yang
menghebohkan, seperti seorang model yang tak sengaja terpeleset saat sedang tampil
padahal lantainya yang licin. Kesalahannya hanya sekedar terburu-buru mengutip sebuah berita. Tapi kita
tak berhak menghakimi seseorang bahkan menyematkan sebuah label tanpa kita tahu
kebenarannya. Lalu apa bedanya kita, sama saja menelan berita secara mentah-mentah
malah ujung memfitnah juga kalau itu tidak benar adanya. Teringat kata pepatah kemarau setahun terhapus
hujan sehari. Kebaikan segunung akan terlupa hanya karena kesalahan kecil