Rasulullah engkau laksana matahari yang menerangi bumi ini. Menggantikan
malam yang pekat. Sinarmu menumbuhkan sebuah benih-benih keindahan
yang membawa perubahan peradaban dimuka bumi ini. Melalui sirohmu
aku semakin tahu perjalan hidupmu. Lembar demi lembar terukir indah
mengisi pergolakan hidupku. Sesalku karena baru mengenalmu. Tapi
aku yakin ini belum terlambat aku inggin mengenalmu lebih jauh sampai
keakar-akarnya.
Sebuah cinta yang tak akan pernah habis terukir indah disetiap makhluk yang
beriman. Terpahat sebuah nama dihati yaitu Muhamad. Neraca cinta
kehidupanpun membuktikan bahwa dia manusia pilihan dari tuhan yang membawa
sinar terang bagi umat seluruh alam. Tercurah indah tersemai bersama sinar
matahari pagi. Terasa manis untuk dikecap dan tak akan pernah tergantikan. Dia
suri teladan apabila kita menyematkan surga dalam impian hidup.
Rasulullah kehalusan akhlakmu menjalar disudut hati makhluk hidup yang
berada dimuka bumi. Kelembutan sikapmu seperti air selalu dibutuhkan untuk
melepaskan dahaga dan selalu dicari untuk dinikmati. Dengan itu semua
terciptalah kekuatan yang mengikis kerasnya batu karang dan melawan ombak yang
menghadang.
Rasulullah
betapa cintamu kepada umat tak terukir oleh zaman. Saat engkau meninggal dunia
yang terucap dari bibirmu “Umatku..Umatku..Umatku” bukan keluarga, bukan harta
. Akankah nanti saat ajal mejemputku. Aku dapat menyebut namamu ya
Rasulullah
Cintamu kepada kami itu tak dapat terbendung oleh waktu meskipun sudah
berabad-abad jazadmu terkubur namun jejak tak pernah hilang. Selalu kekal dan
abdi tak akan pernah mati. Kami umatmu akan selalu berusaha mengenangmu dan
melaksanakan sunahmu.
Ratusan
juta pengikutmu tersebar diseluruh belahan bumi terkecil sekalipun.
Itulah buah cinta dari perjuangan yang tulus. Betapa keras perjuanganmu untuk
merubah umat ini tapi semuanya berakhir dengan indah. Sejarah telah mencatat
engkau adalah orang paling berpengaruh dimuka bumi ini.
Sebuah kerinduan yang menyergap saat aku dengar kisah hidupmu. Betapa inggin
aku melihat sinar terang wajahmu. Betapa inggin aku merasakan masa sulit yang
engkau lewati bersama para sahabat. Rasulullah kami umatmu yang mengharapkan
kelak di akhirat bisa berkumpul bersamamu. Rasulullah betapa dhoif hamba ini
saat mengharapkan bertemu dengan kamu. Tapi jarang sekali aku menyebut namamu
dan sedikit sekali sunahmu yang aku jalankan. Derai air mata itupun terukir
saat aku sadar.
Rasulullah engkau adalah dokter bagi umat ini dapat dilihat dari sisi
terkecil contohnya dari tata cara makan. Rasulullah mengajarkan kepada
kita melewati hadist. Dia katakan bahwa makan itu harus dikunyah 33x
setelah dibuktikan secara ilmiah bila makan tidak dikunyah secara halus
maka system percernaan dan usus halus akan berkerja ekstra keras sekali
sehingga akhirnya fungsinya melemah dan akan mengalami sebuah kerusakan
mengakibatkan akan mudah terkena penyakit percernaan dan usus yang
dapat mengganggu system organ lain.
Rasulullah engkau ajarkan kami kalau makan jangan sambil berbicara.
karena saluran pernapasan dan percernaan itu satu. bila bernapas spingter untuk
percernaan akan menutup agar udara tidak masuk kedalam perut yang dapat
meyebabkan kembung. Begitu sebaliknya saat makan spingter untuk pernapasan akan
menutup agar makanan tidak masuk keparu-paru. Bila kita makan sambil
berbicara maka respon tubuh terhadap sphingter akan bingung jadi makan dan
udara masuk secara bersamaan akibatnya terjadi keselekan dan perut
kembung sehabis makan.
Rasulullah engkau ajarkan bahwa minum jangan sambil berdiri secara ilmiah
dibuktikan karena ada sebuah penyaring didalam tubuh bertugas menyaring air
yang masuk kedalam tubuh. Penyaring itu berkerja saat kita minum sambil
duduk. Bila tidak duduk maka air itu masuk bersama kuman yang terkandung dalam
air.
Rasulullah
engkau ajarkan kepada kami bahwa obat yang paling mujarab adalah madu
dan berbekam. Telah terbukti dapat mengobati berbagai penyakit. Sudah banyak
orang yang sembuh dari penyakit sampai penyakit yang tidak bisa ditangani
teknologi masa kini dan diagnosa tidak akan sembuh.
Sejenak aku tercenung, dizaman rasulullah dulu meski dalam keadaan berperang
kekekurangan makan, dan sebagainya tapi mereka tidak pernah terserang
penyakit, gizi buruk atau mati karena kelaparan. Rasulullahpun sakit hanya 2
kali dalam seumur hidupnya yaitu saat engkau kena sihir bukan karena disebabkan
oleh penyakit, begitu juga para sahabat rasulullah. Membuat aku memutar otak
ada apa dibalik semua ini. Jawabannya adalah Rasulullah dapat
menghargai tubuhnya. Makannya tidaklah mewah hanya sebutir kurma. Namun setelah
diteliti pada abad modern saat ini kandungan kurma itu banyak sekali mengandung
vitamin, mineral melebihi kandungan dari sebuah susu yang sangat baik bagi
tubuh “Subuhanallah” hanya kata itu yang keluar. Sunahmu yang terbilang sangat
mudah untuk dilakukan tapi sangat sering juga aku langgar. Aku masih sering
makan dan minum sambil berdiri, berbicara. Akankah aku bertemu denganmu kelak.
Rasulullah engkau adalah pemimpin terbaik sepanjang masa.
Bagaimana engkau selalu mendahulukan kepentingan umat daripada
kepentingan pribadi. Engkau tidak menumpuk harta. semuanya engkau
sedekahkan kepada umatmu. Pernah engkau mengajal perutmu dengan batu
untuk menahan lapar. Asap dapurmu lebih banyak tidak terlihat karena tidak ada
yang bisa dimasak. Rasulullah hamba yang dhoif terkadang ada rasa berat untuk
berbagi mengeluarkan uang untuk bersedekah dalam skala yang cukup besar apalagi
rela menahan lapar seperti itu.
Rasulullah engkau adalah seorang ayah yang baik. Yang patut dicontoh oleh
seluruh para calon bapak. Bagaimana engkau mendidik anakmu dan istri-istri.
Bagaimana engkau bersikap adil kepada mereka. Bagaimana engkau menyelesaikan
tiap permasalahan yang ada dikeluargamu. Iya kehalusan budi perkertimu dan
kelembutan tutur katamu menjadi tolak ukurnya.
Rasulullah engkau adalah hamba yang bersahaja. Bagaimana ibadah yang
ekstra keras sampai – sampai kakimu bengkak meskipun engkau telah dijamin Allah
masuk surga tapi engkau tak pernah lelah memuja namanya engkau terus-terus
beribadah dan tanpa kenal lelah. Sedangkan hambamu yang dhoif ini. Hidup dalam
kemudahan dan kedamaian tanpa ada tekanan, takut ditindas dan larangan
beribadah sekedar untuk sholat malam dua rakat saja terasa berat dan terkadang
dalam seminggu tak pernah bermujadah kepadaNya. Mebaca qalam illahi hanya saat
maghrib saja. Rasulullah akankah aku dapat bertemu denganmu nanti
bila sunahmu banyak aku tinggalkan.
Engkau adalah bapaknya para pengusaha. Bagaimana engkau mengajarkan arti sebuah
kesuskesan melalui kejujuran. Kejujuran tongkat awal menunju pintu sukses.
Engkau ciptakan sebuah kepercayaan kepada para pelaganmu. Engkau
katakanan bahwa kain rusak dan harganya lebih murah. Engkau begitu tahu bahwa
manusia itu hakikatnya tidak pernah mau untuk dibohongi. Menciptakan sebuah kepercayaan
itu mudah tapi mengembalikan kepercayaan itu sulit. Rasulullah betapa banyak
kata yang keluar dari mulut ini terkadang sebuah kepalsuaan. Hanya untuk
menutupi diri agar tetap terlihat baik dan tanpa rasa bersalah lidah ini sering
bersilat. Rasulullah akankah aku bertemu denganmu nanti sementara sunahmu
banyak aku tinggalkan.
Rasulullah Engkau adalah dewanya waktu. Bagaimana dengan aktivitas yang
menggunung tapi tak satupun agenda tertinggal. Engkau gunakan 1/3 waktu mu
untuk kelurga, 1/3 lagi untuk beribadah dan 1/3 untuk umat. Sebuah
keseimbangan yang mengajarkan kita bagaimana harus manjement waktu itu. Kalau
segala sesuatu berjalan seimbang maka takkan ada lini yang tersakiti, semuanya
akan terasa bahagia. Tak pernah engkau mengejar waktu namun waktulah yang
mengejar engkau. Sedangkan hambamu yang dhoif ini sangat sering dikejar-kejar
waktu. Banyak pekerjaan yang tidak terselesaikan. Selalu punya ribuan alasan
untuk membela diri. Rasulullah akankah aku bertemu denganmu nanti sedangkan
sunahmu banyak aku lupakan
Ya Rasulullah meski tertatih aku menggapai cintamu. Meski jauh perjalanan
yang aku tempuh aku akan terus merajut impian itu sehingga dapat
menatapmu dijanahNya nanti. Rasulullah ya Rasulullah. Ini hambamu yang dhoif
yang banyak melupakan sunahmu yang mudah sekali terlena oleh kemilau dunia.
Tapi aku berjanji seiring berjalannya hari aku inggin merangkai perubahan itu
dan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.
*****
Tiada ulasan:
Catat Ulasan