Ketika
membaca buku tentang kekuatan sistem imun yang ditulis oleh Harun Yahha. Aku menemukan suatu pengetahuan
baru tentang kehebatan tubuh yang diciptakan tuhan. Sebuah pertahanan tubuh
berupa sel. Ada sel B sebagai penghasil
antibodi yang menjadi senjata dalam membasmi bakteri dan virus. Selain itu, sel B memiliki fungsi sebagai pengingat dan
mengenali jenis-jenis bakteri tersebut, apabila kuman itu datang lagi menyerang
maka sudah siap siaga, kumanpun tak bisa berkutik. Maka tak heran bila kita
tidak akan mengalami penyakit yang sama yang pernah diderita. Bila kita sudah
terkena penyakit campak maka kemungkinan kecil untuk terkena penyakit campak
kembali. Bila sudah mengidap penyakit cacar maka tidak akan sangat jarang untuk
terkena kedua kali. Karena sel B telah
mengenali dengan baik kuman tersebut. Ada
sel T yang bertugas sebagai pemusnah dan penolong. Kuman yang telah berhasil
ditangkap maka akan segera dimusnakan oleh sel T. Apabila jumlah sel musuh semakin banyak maka sel T penolong akan memberikan
intruksi untuk memperbanyak sel T pembunuh. Begitu sistemmatis kerja dari sel
yang ukuran sangat kecil hanya bisa dilihat melalui mikroskop.
Begitu hebat
sel bekerja, bisa mengenali mana sahabat mana lawan. Sistem yang tidak pernah
tidur selama 24 jam dan selalu stanby, siap siaga melakukan perlawanan. Dalam satu jam sel B mampu memompa keluar
lebih dari sepuluh juta antibodi. Memproduksi jutaan senjata saat ada serangan
kuman. Sungguh sangat menakjubkan. Sel yang terbentuk dari asam amino yang
bersumber dari protein.
Saat
bayi baru lahir bila dia mendapatkan asi pertama yang banyak mengandung
kolostrum. Kolostrum sendiri kaya akan antibodi atau immunoglobulin. Antibodi
itu memiliki fungsi untuk membersihkan usus bayi dan membangun sistem
pertahanan didaerah yang rawan terserang bakteri dan virus. Bayi yang
mendapatkan asupan asi yang baik dan selepas dia lahir, menurut berapa refensi
buku yang saya baca akan memiliki sistem imun yang kuat dan tidak mudah
terserang oleh berbagai penyakit.
Imunisasi
adalah memasukan vaksin (virus yang telah dilemahkan dan dimatikan) kedalam
tubuh bayi. Tujuan dari imunisasi merangsang sistem imun untuk mengenal
virus-virus yang membahayakan, besar harapan agar bayi tidak terserang penyakit
tersebut. Maka tak heran bila setelah di
imunisasi tubuh bayi demam karena itu respon dari tubuh yang sedang bekerja
melawan virus yang telah dimasukkan.
Bila
kelak aku menjadi seorang ibu apa mungkin akan melakukan imunisasi ? Mungkin kecenderunganku
untuk tidak akan melakukan imunisasi. Berusaha memberikan Asi sedini dini
mungkin, memberikan asupan makan, memastikan kebutuhan gizi diri sendiri
sebagai penyuplai asi dan bayi terpenuhi. Hidup adalah pilihan, tapi sudah
barang tentu harus ada dasar pijakkan dan ilmu yang jelas yang menjadi landasan.
Ibu yang melakukan imunisasi anaknya mereka memiliki sebuah dasar begitu juga
seorang ibu yang mungkin memutuskan untuk tidak melakukan imunisasi. Setiap ibu
di dunia ini pasti ingin yang terbaik bagi anaknya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan