Mimpi adalah sebentuk rekaan yang
berada di isi kepala dan tervisualisai dalam pikiran. Belum berwujud menjadi
nyata atau berbentuk sesuatu yang bisa dilihat oleh mata. Mimpi ibarat kita
sedang terlelap dan saat terbangun mulai begerak untuk melakukan aktivitas.
Mimpi tanpa tindakan hanya sebuah khayalan yang berada di awang-awang. Setiap orang
bisa bermimpi, tapi tak setiap oranng bisa mewujudkan mimpinya.
Mimpi adalah sebuah perjalanan
pajang. Butuh kaki yang kuat untuk melangkah, butuh pundak yang perkasa untuk
menahan beban, butuh tangan yang keras untuk menggali tanah, selain itu butuh
semangat baja agar tak pernah berhenti.
Meraih mimpi tak semudah membalikan
telapak tangan, derai airmata mungkin akan menemani perjalanan. Goresan luka
oleh rumput liar mungkin akan memenuhi hari-harimu, belum lagi aumanan bintang
buas yang bikin nyali ciut. Tapi jangan pernah takut untuk bermimpi, hanya
dengan mimpilah kau akan bisa hidup dan terus hidup.
Merajut mimpi, sama seperti menenun,
butuh proses untuk menjadikan kain yang indah. Kain songket tersebut butuh
waktu berbulan-bulan agar menjadi rajutan yang indah, lewat sebuah jemari.
Harga kain songket yang ditenun dengan tangan lebih mahal, dibandingkan dengan
kain songket dari pabrik. Tak ada proses
yang instan. Bila hasil instan maka harga dan kualitasnya juga instan. Sebatang
pohon durian membutuhkan waktu berpuluh-puluh tahun untuk berbuah, setelah
melewati terpaan angin, halilitar dan kemarau.
Lalu apa mimpiku, masih tetap sama.
Aku bermimpi menjadi seorang penulis yang buku dibaca oleh jutaan orang,
terpajang dideretan best seller, lalu difilmkan dan menginsprasi banyak orang
serta bisa membangun rumah baca atau perpustakaan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan