Menyarankan kepada adik yang bungsu,
bahwa kalau memang ingin menjadi perawat tidak dari hati maka akan menyesal.
Tak hanya kepadanya, kepada siswa SMK kesehatan yang pernah praktek, sering
kami katakan. Bila memang mau jadi perawat, maka benar-benar dari hati. Perawat
tak seindah yang kalian lihat. Pekerjaan tidaklah mudah, harus siap dibayar murah
yang tak setimpal dengan beban dan resiko kerja. Maka tak heran, banyak
rekan sejawat yang bekerja, terkadang tak ada hubungan dengan kesehatan misal
menjadi pegawai bank, karyawan sebuah perusahan. Meski, kuyakin di hati kecil mereka
tetap bersemi dan mencintai profesi ini, tapi bukankah hidup harus terus
berjalan dan ada pilihan yang harus diambil.
Pernah juga terbersit sesal, yang mungkin
tak jauh berbeda juga dirasakan dengan teman seprofesi. "Andai boleh mimilih tak
akan kupilih jurusan ini", kata-kata itu sangat sering terdengar dan aku pernah
berpikiran begitu. Tapi tidak untuk saat ini,hanya ingin mengatakan bahwa
bahagia dan bangga menjadi seorang perawat, bukan untuk menyombongkan diri atau
sekedar sebagai penghibur, tapi benar adanya. Sebuah penerimaan yang
bisa kita lakukan, dari apa yang telah menjadi pilihan seterjal dan sepahit
apapun. Mencintai profesi ini dengan sepenuh hati, tutup mata terhadap
orang yang memadang sebelah mata. Menjadi perawat, engkau akan dilatih bermental sekeras
baja dan hati sebaik peri.
Hal-hal berikut yang
bisa menjadi pertimbangan saat kamu memilih jurusan keperawatan, inilah delapan
suka dan duka menjadi seorang perawat.
a. Label bahwa perawat judes
Menjadi perawat, kamu harus siap mendapatkan label judes
meski tidak melakukan itu. Orang awam hanya tahu bahwa yang mengenakan seragam
adalah perawat kecuali dokter. Padahal banyak profesi lain seperti MR, Lab, radiologi,
CS, dan lain sebagainya bila dihitungan ada puluhan profesi yang ada di rumah
sakit. Tahukah kamu bahwa perawat yang selalu menjadi sorotan utama. Pernah merasakan
sesak, dan "sakit hati tuh disini", ada sebuah media TV yang menulis judul
berita “suster tidur seorang bayi kelaparan, terancam meninggal”. Ehms
padahal setelah menyimak berita itu sampai habis bukan seorang
suster yang bertugas disana tapi profesi lain. Tapi judulnya bikin
nyesek. Perawat lagi kan yang kena.
b.
Harus
memiliki kesabaran ekstra
Menjadi
perawat, kamu harus siap menyiapkan sebuah kesabaran yang ekstra. Menghadapi
pasien yang rewel dan bandel, terkadang baru saja duduk, sudah memanggil, "sus,
tolong dilihatin kok dada bapak saya sakit", "sus, infus kok tidak mentetes,
sus tidak mau pasang oksigen", "sus, tidak mau makan". Harus ekstra sabar, bila menghadapi keluarga pasien yang tak jarang suka mengamuk dan
marah-marah.
c.
Tidak
ada hari libur
Menjadi perawat, kamu harus siap tidak
boleh izin sama sekali. Mungkin pernah mendengar istilah bahwa hari kerja kita
libur, orang libur kita kerja. Orang tidur kita melek, orang melek kita tidur.
Tidak ada istilah izin untuk perawat yang bekerja di rumah sakit, yang ada
hanyalah tukaran dinas. Bila kita tidak masuk harus ada yang menggantikan
posisi kita, dan harus mengganti dilain waktu. Meski sakit sekalipun.
Pernah kejadian rekan sejawat yang jatuh sakit terpaksa sampai
diinfus di ruangan, karena kecapekan. Dan tak ada yang bisa mengantikan posisi
dia.
d.
Tidak
bisa tidur nyenyak
Menjadi perawat, kamu
harus siap tidak bisa tidur dengan nyenyak. Meski matamu terpejam selalu ada
perasaan was-was dan siap siaga, karena sewaktu-waktu ada yang mengetuk pintu
minta pertolongan, ganti infus atau pasien mengeluh demam, sakit kepala dan ada
pasien baru yang tentu harus dilayani meski tengah malam sekalipun. Terkadang
harus standby dan tidak tidur sama sekali bila ada pasien butuh penangan khusus
pasien misal dengan penurunan kesadaran sedangkan ruang icu penuh, setiap satu
jam sekali memantau vital sign dan tingkat kesadaran.
e.
Harus
memiliki Imun yang kuat
Menjadi
perawat, kamu harus siap memiliki sistem imun yang kuat. Bila tidak maka akan
mudah bagimu tertular penyakit. Hampir setiap waktu harus kontak dengan pasien
dengan beragam penyakit malah ada yang menular. Bila sistem imun tidak
baik maka jangan heran akan mudah sakit.
f.
Siap
meninggalkan keluarga
Menjadi
perawat, kamu harus siap meninggalkan keluarga di rumah dalam kondisi apapun.
Dilema dari seorang ibu adalah saat dia harus merawat orang lain tapi
sama sekali tidak bisa merawat anaknya yang sedang sakit karena harus berjaga.
Mau tukaran dinas teman lagi tidak ada yang bisa membantu, mau izin tidak ada
istillah izin. Bagai buah simalakama, sering sekali kejadian seperti ini.
Bahkan ada rekan yang mengundurkan diri ketika dihadapkan anak atau pekerjaan,
(kagum dengan dia). Bila nanti disuruh memilih mungkin saja lebih baik tak
bekerja di rumah sakit atau di puskesmas saja yang jam kerjanya lebih santai.
Meski banyak sekali ilmu yang didapatkan, terkadang tak diperoleh
dimanapun meski dibangku kuliah sekalipun hanya ada di rumah sakit.
g.
Bersikap Manis Meski hati Meringis
Menjadi perawat, kamu harus
siap membuat kata-kata manis. Bagaimana tidak yang dihadapi adalah orang
sakit. Harus ada jalinan komunikasi yang baik, memberi motivasi dan
semangat bahwa mereka harus terus berjuang. Masih ada harapan akan hari esok
dan bila ada kenyataan terburuk keluarga juga siap menerima dengan lapang dada.
h.
Gaji Yang Rendah
Yang terakhir, menjadi perawat kamu harus
siap diupah dengan harga yang tidak setimpal. Dari beragam hal yang dikerjakan
tak hanya menguras energi, pikiran dan perasaan. Tapi tahukah kalian berapa
gaji seorang perawat. Ehms ya sudahlah cukup tuhan yang tahu.
Bila ada duka pasti ada sukanya, berikut
ini kebahagiaan dan keuntungan yang bisa kalian rasakan saat memilih jurusan
keparawatan yaitu
a.
Memberikan solusi pada keluarga
Menjadi
perawat, sedikit banyak kamu bisa memberikan solusi dari permasalahan keluarga
yang berkaitan dengan kesehatan. Karena terbiasa menghadapi orang sakit, bila
ada keluarga yang sakit makan mudah dalam memberikan solusi dan penanganan yang
harus dilakukan. Tidak panik lagi.
b.
Berangkat Haji Gratis
Menjadi
perawat bagi yang muslim, peluang berangkat haji gratis plus dapat uang saku
puluhan juta setiap tahunnya terbentang luas. Ratusan bahkan ribuan perawat yang
bertugas sebagai tenaga kesehatan haji Indonesia di berangkatkan untuk
mendampingi jama’ah haji. Peluang yang sangat bagus, tak ada profesi lain
selain perawat peluangnya begitu besar.
c.
Bisa bekerja keluar negeri
Menjadi perawat kamu bisa bekerja diluar
negeri, negara seperti Jepang, Korea, Arab, negara yang kekurangan tenaga
perawat. Jadi mereka rela bayar mahal untuk memenuhi kebutuhan perawat di
negara mereka. Ini peluang, bagi perawat Indonesia untuk go internasional.
Sudah banyak rekan sejawat yang bekerja diluar negeri sekaligus nyambi kuliah.
d.
Peluang kerja besar
Setiap tahunnya lowongan untuk
perawat dalam penerimaan pegawai selalu dibuka, setiap daerah dan pusat. Selain
itu rumah sakit swasta terus bermunculan. Ini membuktikan bahwa tenaga perawat
sangat dibutuhkan, tak hanya satu ada dua formasi bahkan mencapai puluhan.
e.
Menguasai beragam ilmu
Menjadi Perawat, kamu akan
diciptakan menjadi mutlitalenta, harus menguasai beragam ilmu tak hanya soal
keperawatan. Saat di bangku kuliah akan belajar tentang anatomi dan
fisiologi tubuh manusia, beragam penyakit dengan gejala serta tandanya,
macam-macam obat, ilmu gizi, kehamilan maupun persalinan, ilmu kejiwaan,
psikologis, komunikasi yang efektif, etika. Tak hanya sekedar ilmu merawat
pasien.
f.
Mendulang banyak pahala
Menjadi perawat, kamu akan
mendulang banyak pahala. Lewat tangan-tangan dan keikhlasan yang kamu lakukan.
Setiap saat mendengar keluhan dan bertanya apa yang pasien rasakan. Memberikan
simpati dan motivasi, merupakan ladang amal yang bila dilakukan dengan benar
bisa mendulang surga (amin)
g.
Pribadi Taguh
Menjadi
perawat, kamu akan diciptakan menjadi pribadi taguh, bermental baja tapi
berhati peri.
h.
Displin
Menjadi
perawat, kamu akan diciptakan pandai untuk membagi waktu, displin dan cekatan.
Disahkannya undang-undang keperawatan
semoga menjadi angin segar bagi kami profesi perawat. Tak berada pada zona
abu-abu lagi, setidaknya profesi ini jelas perlindungan dan payung hukumnya.
Bisa melakukan praktek mandiri di rumah tapi tetap dalam batasan dan kewenangan
seorang perawat bukan mengambil alih tugas profesi orang lain. Majulah perawat,
berjayalah perawat Indonesia.
3 ulasan:
salam kenal mbak, jadi perawat memang menyenangkan, namun ya terkadang disepelekan...terus berkarya mbak
Alhamdulillah tahun ini masuk keperawatan, semoga dilancarkan. 🙏
Mendengar betapa mulianya profesi seorang perawat dengan mengharap ridho Alloh semoga meningkatkan motivasi kami selaku maba perawat 🙏
Catat Ulasan