Berapa
tahun silam LGBT tidak sesemarak sekarang, masih malu-malu tampil di depan
umum. Tapi, tahun belakangan ini mereka mulai menampakan diri. Menunjukan
taringnya yang semakin kuat dan kokoh. Tak terbendung bagai arus air di musim
hujan. Ibarat virus yang menyebar, menyerang siapa saja yang sitem pertahannya
lemah. Melumpuhkannya, hingga terjangkit dan menular kepada yang lain. Siapapun
menjadi khawatir akan tertular dengan virus ini. Bila sekarang demi kian
dahsyat gerak penyebarannya. Bagaimana generasi mendatang. Bisa saja tak bisa
membedakan lagi, dan semua menjadi sama terfasilitasi. Semoga saja itu tidak
terjadi. Saya menulis artikel ini karena terdorong rasa khwatir. Bagaimana kelak anak-anak cucu saya. Bagaimana
mereka akan tumbuh dan berkembang ? Bagaimana saya sebagai orangtua menjelaskan
kepada mereka dengan pemahaman anak kecil ? sedangkan di segala pejuru dan arah
serangan itu seakan tak terbendung lagi.
Saya tak peduli bila kalian memilih
jalan ini dan tetap bertahan pada pilihan hidup. Menikmati semuanya dengan
penuh kebahagian. Sungguh toh kita telah diberi akal oleh tuhan untuk berpikir.
Jadi biarlah.Yang paling saya takukan adalah penularannya dan belum lagi penyaikit HIV sebagai penyertanya.
Saya takut ini menjangkit ke lingkungan sekitar, keluarga dan sahabat saya. Itu saja yang ditakutkan. Tidak untuk sekarang, bagaimana
kalau 10 tahun, 20 tahun, atau 30 tahun yang akan datang. Berapa negarapun
telah terang-terangan melegalkan ini. Ini berarti bukan masalah yang ringan.
Tugas kita kedepan akan sangat berat. Ada
sebentik rindu, melewati masa-masa kecil dulu. Tak ada masalah yang sedemikian mengerikan.
Dahulu permasalahan hanya sebatas kekuatan adat-istiadat dan yang berbau mistis
saja. Dua anak manusia tak bisa menyatu
cintanya karena perbedaan ada istiadat atau strata social. Tapi, hari ini tidak
demikian ceritanya, orang-orang
memperjuangkan cinta terlarang, jelas membuat sebuah tatanan masyarakat itu
pincang. Memusnakan keturunan dan menyebarkan virus HIV. Bila Adat-istiadat
hanya sebentuk kepercayaan dan sama sekali tidak menular. Bila itu kita agap
baik bisa diikuti, bila tidak baik maka bisa ditinggalkan. Berbeda dengan yang ini, dia bagai virus influenza yang
menyebar bisa kesiapa saja. Tak peduli, tua,muda dan anak kecil. Tanpa padang
bulu.
Tugas kita sebagai orangtua kedepan sangatlah berat,
bagaimana membentuk sistem pertahanan tubuh yang kuat. Sistem pertahan yang
langsung melumpuhkan virus dan bakteri. Tubuhpun langsung bisa mengenali. Salah
satunya caranya, jangan biarkan
anak-anak kita kehilangan sosok di
rumah. Jangan biarkan anak-anak lebih nyaman di luar daripada di rumah. Jangan
biakan anak-anak kita mencari sosok yang lain diluar sana untuk didia berkeluh
kesah. Bila pertahanan kuat, seberapa hebat virus itu mau menjangkit tubuh,
maka tentara peralawan akan keluar membasmi. Dengan memulai dari diri sendiri.
Keluarga dan masyarakat.
Artikel ini tak hendak menyudutkan
apalagi menghakimi mereka yang sedang berada pada jalur yang salah. Moga suatu
hari nanti mereka cepat sadar buru-buru kembali. Andai mau dan bertekad ingin
bertaubat, jalan itu terbentang luas. Ada grup yang memfasilitasi untuk menjadi
pribadi yang baik dan hidup normal kembali, tanpa perlu biaya, hanya perlu
kemauan saja. Hidup itu pilihan. Doakan
teruntuk kalian semua, semoga segara kembali.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan