Memiliki
anak yang postur gemuk dan berisi. Tak ada persoalan pastinya dengan nafsu makan. Apalagi setiap orang yang melihat
anak tersebut akan tertarik karena lucu dan mengemaskan. Tapi anak yang berat
badannya melebihi batas normal, beresiko tinggi terhadap kesehatan tubuh. Sebaiknya,
orangtua wanti-wanti sedari dini, agar anak memiliki tubuh yang normal tidak obesitas.
Bisa juga berkonsultasi kepada yang ahli pada bidangnya, untuk meminta solusi. Bila masalah obesitas ini dibiarkan,
akan menimbulkan masalah dikemudian hari. Inilah lima bahaya bila anak obesitas
yaitu
a.
Beresiko
Terkena Diabetes
Penyakit diabetes melitus bisa menyerang
siapa saja. Termasuk pada anak sekalipun. Anak yang obesitas, biasanya memiliki
nafsu makan yang tinggi dan pemakan
segalanya, terlebih yang manis-manis. Anak akan cepat sekali lapar. Diabetes melitus
beresiko tinggi menjangkit sang anak, karena pola dan gaya hidup yang tak
terkendali.
b.
Beresiko
Jantung
Organ jantung tidak bisa bekerja secara
maksimal karena tertutup oleh lemak tubuh. Maka tak heran bila seorang anak
yang obesitas akan cepat sekali lelah, padahal secara logika dia banyak mendapakan
asupan makan. Tapi sistem organ didalam tubuhnya tidak bekerja sebagaimana
mestinya. Organ jantung bekerja lebih keras
pada anak obesitas dibandingkan dengan anak yang berat badan normal.
Inilah yang menyebabkan penyakit jantung.
c.
Ganguan
Pernapasan
Perhatikan seorang anak yang badan gemuk,
berjalan sedikit saja napasnya naik
turun. Selain berat membawa beban tubuh, organ paru-paru tidak bisa bekerja
maksimal karena tertutup oleh lemak dan ada hubungan kerja jantung yang
melemah, pasukan oksigen yang lebih sedikit mengalir ketubuh.
d.
Bisa
Menjadi Sasaran Buly
Seorang anak, apalagi dia sudah
bermain-main dilingkungan sosial. Mulai mengenal kawan main. Maka tak heran akan menjadi sasaran ejekan karena memiliki
badan yang aneh. Tak jarang kata-kata Si gendut, badan tambun dan lain sebagainya
disematkan kepada anak.
e.
Kurang
Percaya Diri
Anak akan kurang percaya diri, karena
dia memiliki tubuh yang tidak sama dengan temannya yang lain. Apalagi dia
sering menjadi objek, olok-olokan teman sepermainan. Dia yang tidak bisa
berlari cepat, jangankan berlari untuk berjalan saja susah. Dari itu semua bisa
menumbuhkan rasa kurang percaya diri.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan