a.
Lebih
Asyik Dengan Teman
Setelah memasuki masa remaja dan lingkup
sosial lebih luas lagi, Bukan sebatas lingkungan sekitar rumah lagi. Anakpun
memiliki teman lebih banyak. Memasuki fase ini anak akan lebih asyik mengobrol
dan menghabiskan waktu bersama teman-teman. Dibandingkan jalan-jalan bersama menghabiskan akhir pekan
bersama keluarga. Bukan seperti dulu, sang anak akan merengek minta diajak
kepasar, ke mal. Wajar adanya, sang anak
mengenal lingkungan baru. Segala hal baru akan lebih menarik. Bila kita menentang
dan membatasi pergaulannya, maka jiwa pemberontak akan muncul. Memposisikan
sebagai teman dan tetap memantau gerak-gerik, sambil memberikan wejangan adalah
cara yang lebih baik.
b.
Lebih
Fokus Gadget
Tak dapat dipungkiri seiring kemajuan
zaman, dan teknologi. Hp bukan lagi sebuah benda mahal tapi sebuah kebutuhan.
Anak-anakpun mulai aktif bersama gadget dan
dunia maya. Menghabiskan waktu beselancar dengan akun-akun media social. Seorang ibu,
harus juga mengikuti perkembangan zaman dengan membuat akun , agar bisa
memantau prilaku anak dan apa yang dia kerjakan.
c.
Sudah
Mulai Tertarik Dengan Lawan Jenis
Suatu hal yang wajar bila seorang anak
remaja mulai menujukan ketetarikan kepada lawan jenis. Merupakan fitrah dari
sang pencipta, maka dorongan rasa suka itu wajarnya adanya. Tugas diri sebagai
orangtua, bagaimana menjelaskan dan mengarahkan perasaan tersebut kearah yang
positif. Cinta itu fitrah tapi hati harus dimanejamen, karena cinta juga harus
dibersamai dengan akal. Bila kita tidak bisa mengontrol dan memberikan pemahaman
akibatnya fatal. Bisa melakukan kesalahan dan merusak masa depan anak.
d.
Sudah
Mulai Bergaya Dan Berdadan
Sudah mulai memperhatikan penampilan,
sudah mulai mengerti arti tampan dan cantik, sudah ulai menata rambut. Sudah mulai
mengatur gaya berpakainan. Itu lumrah adanya, dorongan untuk tampil cantik dan tampan dimata
sesama meraka. Disini orantua harus berperan mengarahkan. Tentang
cara berpakainan yang baik dan mengingatkan mereka bila diluar batas kewajaran,
yang tidak enak untuk dipadang mata.
e.
Perubahan
sikap
Perubahan sikap yang lebih tertutup dan
lebih terbuka kepada teman daripada orangtua. Tak banyak bicara dan mengobrol
seperti biasa. Lebih sibuk dengan dunianya. Itu wajar adanya. Tugas kita
mengamati setiap gerak-gerik dan memastikan ada yang ganjil atau tidak. Buat
sang anak nyaman bukan dengan cara penghakiman tapi pengarahan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan