Judul : Ibu doa yang hilang
Penulis : Bagas D Bawono
Penerbit : Zettu
Jumlah Halaman : 260 hal
Dari tampilan cover buku ini sangat menarik,
ditambah dengan judul yang memikat hati. Warna orange menjadikan novel ini
menjadi hidup. Meski dibelakang cover tidak ada synopsis, tapi endorsement dari orang yang sudah membaca cukup
menggambarkan secara garis besar isi dari buku ini.
Novel ini berkisah tentang seorang
anak yang memiliki sosok ibu hebat. Ibu
yang berperan ganda menjadi sosok ayah pengganti. Ditengah himpitan
ekonomi yang pelik, tapi sang ibu terus
berjuang mengkais rejeki. Demi
memastikan kebutuhan anaknya terpenuhi. Dari menjahit baju, membuka kursus
menjahit, perhias penggantin, sampai
berjualan permen sirsak. Siang malam ibunya bekerja tiada henti. Sang
anakpun tumbuh menjadi pribadi taguh, berhasil dan sukses. Ibu tetap memutuskan
untuk tidak tinggal bersama anaknya, tapi komunikasi tetap berlanjut. Tapi saat
anaknya memiliki kehidupan yang baru dengan keluarga kecilnya. Gesekan antara menantu perempuan dan mertua
terjadi, membuat ibu menenteskan airmata. Sang ibu yang dia cintaipun menghadap
sang pencipta menyusul ayahnya. Betapa remuk redam jiwanya.
Membaca novel ini, pada awal-awal
bab terasa kurang nyaman karena penulis banyak memakai kata “Aku”, terkadang
dalam satu paragraf ada 4-5 kata kata “Aku”, bila “Aku”nya dikurangi akan lebih
menarik. Selain itu, saya sebagai
pembaca tak menemukan nama “Aku” sebagai siapa kecuali “le”. Tapi pada bab
pertengahan sampai akhir , saya terhayut oleh cerita sampai mau meneteskan
airmata. Sisi menarik dan kekerenan dari novel ini adalah kata-kata bijak
terselip dari setiap selesai bab. Inilah kalimat-kalimat menyentuh, hanya
sebagian kecil saja.
“Janji seorang ibu adalah
gerbang masa depan anak-anaknya” (hal,
100)
“Sebuah beban akan melenturkan
sebatang bambu, namun beberapa saat kemudian ia akan mampu melontarkanmu ke
atas.” (hal, 140)
“Doa seorang ibu adalah percikan
sinyal bagi Tuhan, bahwa ada seorang anak manusa yang sedang membutuhkan
perhatianNYa”
Saya sebagai pembaca menilai novel
ini menarik, terutama dari tema yang diangkat serta kata-kata bijak yang
terselip didalamnya. Berhasil mengugah hati
Tiada ulasan:
Catat Ulasan