Tiada
manusia yang sempurna di dunia, tiada manusia yang tidak pernah berbuat salah,
tiada manusia yang tak luput dari dosa. Tuhan begitu pemurah, tanpa pernah
lelah menerima dan membuka pintu bagi hambanya yang ingin kembali dan
bertaubat. LGBT, ada jalur berbeda yang
menjadi pilihan seseorang, bukanlah sebuah jalan lurus. Bermacam ragam, asal muasal
orang yang terkena ini. Ada yang kehilangan sosok di masa kecil sehingga dia
mencari sosok yang hilang di rumah, kelingkungan luar. Awalnya curhat-curhat
biasa, tiba-tiba dekat dan terasa ingin memiliki, tumbuhlah benih-benih cinta
tersebut, cinta terlarang. Ada juga yang muasalnya karena penolakan dari orang
terhadap anak, misal seorang ibu yang sangat menginginkan anak perempuan, tapi
yang lahir laki-laki. Dari kecil dia didik menjadi perempuan,, berprilaku
perempuan, berpakainan dan lain sebagai, sampai dia tumbuh cenderung ke perempuan.
Ada yang karena terkena akibat ulah orang yang tidak bertagung jawab, sehingga
terjangkit itu penyakit. Berbagai macam penyebab menjadi pencetus bibit LGBT, berkembang dan menjadi sebuah kencendrungan
serta perubahan prilaku yang berujung pada sebuah keinginan pengakuaan, semakin
hari meningkat orang yang ikut jalan itu.
LGBT bukan takdir dari sang pencipta
karena mereka terlahir dengan kelamin yang jelas sebagai seorang laki atau
perempuan. Setelah mereka tumbuh dan beranjak menjadi remaja, kecenderungan itu
muncul. Tentu kemunculan dari kecenderungan ini, tidak serta-merta atau
tiba-tiba ada. Setelah melewati berbagai proses dari lingkungan internal dan
eksternal. Maka munculah gejala tersebut, bila tak segera ditangani maka akan
membentuk menjadi kebiasaan, bukan lagi kecenderungan berubah keinginan.
Bayi
yang saat dia lahir segar bugar, sehat tanpa suatu kekurangan, saat dia tumbuh
menjadi anak-anak, terjangkit penyakit ISPA. ISPA ini muncul setelah beragam
proses, terpapar polusi yang terus
menerus, ayah seorang perokok, atau tinggal didekat pabrik. Ada factor pencetus. Begitulah gambaran
sekira LGBT ini, tak semerta bawahan dari lahir. Berbeda cerita bila saat lahir
memiliki kelamin ganda, tapi kasus seperti sangat jarang terjadi.
Selalu ada jalan, LGBT bisa sembuh !! dan bisa hidup normal seperti
yang lain. Menjalani kehidupan berkeluarga, memiliki pasangan dan anak.
Membangun kehidupan yang bahagia. Selagi ada niat dan tekad jalan itu selalu
terbentang luas. Segala sesuatu pasti ada jalan keluar dan obatnya. Berapa
waktu belakangan ini, sebuah grup bernama “peduli sahabat” begitu santer dan
lagi booming. Sebuah karya anak bangsa, memberi fasilitas bagi mereka yang
ingin kembali. Di grup itu ada pembinaan, dan merangkul mereka yang ingin
bertaubat. Banyak orang-orang yang sembuh dan menjalani hidup normal kembali,
setelah bergabung digrup tersebut. Tanpa ada pemungutan uang, semua gratis.
Sebelum semua terlambat, menyesal kemudian
tiada berguna. Bila tubuh tebaring lemah, terpasang selang infus, berada di
tempat yang terisolasi, sendiri dan sekali-kali tenaga medis menjenguk tentu
dengan baju pelindung dengan muka
tertutup makser. Hanya sepi menjadi teman. Saat seperti itulah, baru tersadar,
andai waktu dapat terulang tentu tak akan kubuat perihal seperti ini. Hidupmu
terlalu bernilai.
Saudaraku semoga hidayah itu dating menyapa
kalian, semoga kalian bisa kembali kejalan seharusnya kita berjalan. Kembali
kekodrat kita saat terlahir sebagai perempua atau laki-laki. (ami..in)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan