Judul : Agar Anak Kita
Menjadi Saleh
Penulis : Hery Huzaery
Penerbit : AQWAM
Jumlah
halaman : 215
Memiliki
anak yang saleh, tidak bandel dan menurutkan perintah, tentu menjadi idaman
setiap orangtua di dunia ini. Permata yang paling berharga adalah seorang anak
saleh, ketika kita meninggal dunia akan terus mengalirkan amal. Rasa ingin saja
tidaklah cukup, harus ada ilmu yang dikuasai untuk membentuk anak yang bekarakter baik. Orangtua memiliki
peran besar dalam pembentukan tersebut. Pada hakikatnya, setiap anak seperti
kertas putih, orangtuanya yang mencoret-coret dan memberinya tinta. Orangtua yang
menjadi penentu dari semua itu. Bila anak diajarkan dengan kelembutan maka dia
akan tumbuh dengan berbudi. Bila dia didik dengan kekerasan maka muncul prilaku
menyimpang menjurus kekriminal. Anak kecil akan mencontoh apa yang dia lihat
dan menirunya, maka jadilah kebiasaan.
“Seorang
ayah adalah penggembala keluarganya dan
dia bertagung jawab atas gembalaannya. Seorang istri adalah penggembala di
rumah suaminya dan dia bertagung jawab atas pengembalaannya..” (HR. Bukhari
Muslim) (Hal, 33)
“Jika
orang tua, menanam kasih sayang yang tulus, sikap yang penuh kelembutan,
perhatian yang menyeluruh, maka sang anak akan membalas dengan penuh ketulusan,
dan selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan orangtuanya. Tetapi jika orang
tua menanam kekerasan, kekasaran, ketidakpedulian, maka ketika sudah renta tidak
akan dipedulikan oleh anaknya.” (Hal, 39)
“Pengaruh
perbuatan satu orang terhadap seribu orang lebih besar daripada pengaruh ucapan
seribu orang kepada satu orang.” (Hal, 73)
“Anak
adalah amanat di tangan orangtuanya. Hatinya yang suci adalah mutiara yang
masih mentah, belum dipahat maupun dibentuk. Mutiara ini dapat dipahat dalam
bentuk apapun, mudah condong kepada segala hal. Apabila dibiasakan dan diajari
dengan kebaikan, maka dia akan tumbuh dalam kebaikan itu. Namun apabila
dibiasakan dengan keburukan dan dibiarkan pasti anak akan celaka dan binasa.”
(Hal, 75)
“Kesalehan
kedua orang tua berdampak besar dalam jiwa anak. Anak akan tumbuh menjadi
pribadi yang taat dan tunduk kepada Allah.” (Hal, 90)
“Doa
merupakan faktor yang paling kuat untuk menghilangkan segala hal yang benci dan
meraih segala hal yang diinginkan.” (Hal, 116)
“Manusia
membutuhkan ilmu jauh lebih banyak daripada kebutuhan terhadap makanan dan
minuman. Karena makanan dan minuman hanya dibutuhkan sekali atau dua kali
sehari, sedangkan ilmu dibutuhkan sebanyak nafas yang kita hirup.” (Hal, 129)
“Nasehat
itu seumpama obat, karena itu kita harus berhati-hati dalam menggunakannya.”
(Hal, 139)
“Cerita
merupakan salah satu cara yang paling efektif mempengaruhi jiwa anak. Semakin
kuat sebuah cerita, semakin besar pengaruhnya dalam menggerakan jiwa anak.
Demikian juga semakin dini mereka mendengar atau membaca cerita-cerita
berpengaruh tersebut semakin kuat bekasnya pada jiwa. Bahkan sebuah cerita
apalagi kalau kisah nyata, akan mampu berbicara lebih banyak dibandingkan
dengan nasihat yang terus menerus disampaikan.” (Hal, 161)
Seseorang
yang berhasil mencapai sukses pada bidangnya bukan semata karena bakat. Tetapi,
karena pelatihan yang dilakukan secara terus menerus sehingga menjadikan
dirinya ahli.” (Hal, 171)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan