Judul : Berpikir besar, bertindak besar, berpikir
positif, bertindak positif ala yusuf mansur
Penulis : Ust.
Yusuf Mansur
ISBN : 978-979-063-707-8
Penerbit : Zikrul Hakim
Setelah
berhari-hari membaca buku ini akhirnya selesai juga. Bukunya ngak tebal-tebal
amat, tapi setiap satu lembar pasti
menghelakan napas pajang. Banyak hikmah yang didapat dari membaca buku. Menguak
kesadaran saya bahwa kita yang selama ini selalu mengeluh seolah-olah hidup
telah berakhir, rumit dan seakan tidak ada jalan lagi. Ternyata kalau dipikir
dan direnungkan masih banyak hal yang patut untuk disyukuri. Hidup terlalu
indah untuk membuat kamu berhenti begerak hanya karena masalah sepele. Selalu
ada jalan bila kita meminta kepada Allah, akan solusi terbaik dari permasalahan kita.
Dibuku
ini kita akan diajak untuk melibatkan tuhan setiap keputusan yang akan kita ambil.
Dijamin tidak akan menyesal dikemudian
hari. Bila kita punya masalah ambil wudhu menghadaplah dengan tuhan dengan
sholat, berdoa dan berselawat. Buku ini juga menjelaskan kekuatan dari sebuah
sedekah. Bila kita sedekah 100ribu, tuhan akan menganti dengan 10 kali lipat
dari yang di keluarkan. Pikiran-pikiran
negatif yang senangtiasa hinggap dalam benak akan melahirkan energi negatif dan
membuat urusan menjadi ruyam. Betapa pentingnya menumbuhkan pikiran positif didalam diri.
“Berbahagialah
kalian semua yang diberi kesusahan oleh Allah. Sebab ia akan mengantarkan
saudara semua kepada kesenangan yang lebih besar lagi. Di dunia ini, dan juga
diakhirat.” (Hal, 15)
“Di
luar sana masih teramat banyak orang-orang yang berubah nasibnya menjadi lebih
baik, lebih mulia, lebih berkucupan, Walaupun tidak sedikit yang sebaliknya,
Ubahlah bersama Allah.” (Hal, 34)
“Kalau
mau tetap bekerja, pertama, jadikan pekerjaannya itu ibadahnya. Sebab sayang 8-12
jam bekerja, sayang kalau ga jadi ibadah. Perhatikan shalat berjamaah, tepat
waktunya. Dan dimasjid. Supaya Allah ga mengaggap kita bohong. Ngaku kerja
sebagai ibadah.” (Hal, 41)
“Allah
maha besar. Allah lebih besar daripada apa yang kita permasalahkan. Semakin
kita positif. Semakin positif hidup ini.” (Hal, 64)
“Celakanya,
pikiran-pikiran negatif dan kalimat-kalimat negatif ini akan terus melahirkan
anak-anak kalimatnya lagi. Ia akan beranak pinak menjadi kalimat-kalimat
negatif dan pikiran-pikiran negatif yang lebih liar. Hingga kemudian membungkus
saudara dalam kenegatifan. Karena itu, lawan. Dan ga bisa kecuali saudara
sendiri ada kemauan. Ada tekad. Yang bulat. Untuk bisa menjadi pemenang!” (Hal,
67)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan