Rabu, 23 September 2015

Bila Kelak Aku Menjadi Ibu, Akankah Melakukan Imunisasi ?



            Ketika membaca buku tentang kekuatan sistem imun yang ditulis oleh  Harun Yahha. Aku menemukan suatu pengetahuan baru tentang kehebatan tubuh yang diciptakan tuhan. Sebuah pertahanan tubuh berupa sel.  Ada sel B sebagai penghasil antibodi yang menjadi senjata dalam membasmi bakteri dan virus. Selain itu,  sel B memiliki fungsi sebagai pengingat dan mengenali jenis-jenis bakteri tersebut, apabila kuman itu datang lagi menyerang maka sudah siap siaga, kumanpun tak bisa berkutik. Maka tak heran bila kita tidak akan mengalami penyakit yang sama yang pernah diderita. Bila kita sudah terkena penyakit campak maka kemungkinan kecil untuk terkena penyakit campak kembali. Bila sudah mengidap penyakit cacar maka tidak akan sangat jarang untuk terkena  kedua kali. Karena sel B telah mengenali dengan baik kuman tersebut.  Ada sel T yang bertugas sebagai pemusnah dan penolong. Kuman yang telah berhasil ditangkap maka akan segera dimusnakan oleh sel T. Apabila jumlah sel musuh  semakin banyak maka sel T penolong akan memberikan intruksi untuk memperbanyak sel T pembunuh. Begitu sistemmatis kerja dari sel yang ukuran sangat kecil hanya bisa dilihat melalui mikroskop.
 Begitu hebat sel bekerja, bisa mengenali mana sahabat mana lawan. Sistem yang tidak pernah tidur selama 24 jam dan selalu stanby, siap siaga melakukan perlawanan.  Dalam satu jam sel B mampu memompa keluar lebih dari sepuluh juta antibodi. Memproduksi jutaan senjata saat ada serangan kuman. Sungguh sangat menakjubkan. Sel yang terbentuk dari asam amino yang bersumber dari protein.
            Saat bayi baru lahir bila dia mendapatkan asi pertama yang banyak mengandung kolostrum. Kolostrum sendiri kaya akan antibodi atau immunoglobulin. Antibodi itu memiliki fungsi untuk membersihkan usus bayi dan membangun sistem pertahanan didaerah yang rawan terserang bakteri dan virus. Bayi yang mendapatkan asupan asi yang baik dan selepas dia lahir, menurut berapa refensi buku yang saya baca akan memiliki sistem imun yang kuat dan tidak mudah terserang oleh berbagai penyakit.
            Imunisasi adalah memasukan vaksin (virus yang telah dilemahkan dan dimatikan) kedalam tubuh bayi. Tujuan dari imunisasi merangsang sistem imun untuk mengenal virus-virus yang membahayakan, besar harapan agar bayi tidak terserang penyakit tersebut. Maka tak heran bila  setelah di imunisasi tubuh bayi demam karena itu respon dari tubuh yang sedang bekerja melawan virus yang telah dimasukkan.
            Bila kelak aku menjadi seorang ibu apa mungkin akan melakukan imunisasi ? Mungkin kecenderunganku untuk tidak akan melakukan imunisasi. Berusaha memberikan Asi sedini dini mungkin, memberikan asupan makan, memastikan kebutuhan gizi diri sendiri sebagai penyuplai asi dan bayi terpenuhi. Hidup adalah pilihan, tapi sudah barang tentu harus ada dasar pijakkan dan ilmu yang jelas yang menjadi landasan. Ibu yang melakukan imunisasi anaknya mereka memiliki sebuah dasar begitu juga seorang ibu yang mungkin memutuskan untuk tidak melakukan imunisasi. Setiap ibu di dunia ini pasti ingin yang terbaik bagi anaknya.

Tiada ulasan: