Isnin, 21 September 2015

Review Buku : Ayah by Andrea Hirata



Judul : Ayah
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
Terbit : Mei 2015
Tebal :412 halaman

                Saat berjalan-jalan ke toko buku, mata langsung tertuju pada buku ini.  Salah satu penulis favorit . Dari tampilan cover cukup memikat dengan warna coklat. Tapi di belakang cover sama sekali tidak ada sinopsis, pembaca hanya bisa menerka-nerka dari judul dan gambar cover dari jalan novel.
            Secara garis besar novel ini menceritakan kisah cinta. Seorang laki-laki yang bernama Sabari yang begitu tergila-gila dengan Lena, segala upaya ia lakukan. Cintanya pun bertepuk sebelah tangan, tapi dia tak berhenti berjuang. Sampai akhirnya takdir menyatukan mereka. Dari pernikahan lahirlah seorang anak bernama Zorro. Meski bukan anak kandungnya, Sabari  tetap menyayangi dan mencurahkan kasih sepenuh jiwa. Pernikahan yang diranjut tak bertahan lama karena Lena tak pernah mencintai Sabari. Perceraianpun tak terelakkan, Sabari harus kehilangan Zorro, hidupnya terasa tidak berarti lagi. Lena melanjutkan kehidupan bersama Zorro, ia berapa kali menikah. Sedangkan Sabari tetap hayut dalam luka. 
            Membaca buku ini, membuat jiwa teraduk-aduk, bikin seyum-seyum sendiri, ketawa, geram dan terpaku. Penulis begitu lihai mengaduk-aduk emosi pembaca. Setting yang di pamparkan dengan detail serta  karakter  tokoh seakan hidup. Selain itu nama-nama tokohnya unik dan terkadang mengelitik menjadi daya tarik sendiri.
            Namun ada bagian alur cerita yang membuat kening  tertekuk, dan butuh berapa waktu untuk memahami. Mungkin niat penulis untuk membuat kejutan pada ending tapi malah bikin bingung. Di ending sosok Amiru tak lain adalah Zorro. Sedangkan di bagian awal diceritakan Amiru yang kelas 5 SD memiliki dua orang adik yang berusia 5 tahun dan 3 tahun. Ayahnya bernama Amirza bekerja sebagai buruh sandal jepit yang menyukai radio. Saat Lena bercerai dengan Jon, saat itu Zorro kelas 4 SD. Lena yang memiliki karakter  bertualang, tidak bisa diatur tiba-tiba menjadi wanita penurut saat menjadi Istri Amirza, notabenenya laki-laki miskin yang memiliki keunikan sama seperti Sabari. (Secepat itukah seseorang bisa berubah) Lalu dua orang adik Amiru itu anak siapa? Dalam satu tahun pernikahan bisa menghasilkan dua putra. (Membuat bingung he…he…he, tak ada bab penjelasannya sih..)
            Pesan yang terkandung dalam novel ini bahwa kita harus berjuang dan jangan menyerah, karena pada suatu titik maka tuhan pasti akan menjawab harapan itu. Cinta memiliki sebuah kekuatan dan ikatan melebihi dari aliran darah. Seperti kisah Sabrini  dan Zorro. Tetap saya menyukai novel ini dari pengemasan setting, ide cerita dan penokohan yang unik.

Tiada ulasan: