Penulis : Agus Mustofa
Judul : Heboh Spare part manusia
Penerbit :
PADMA press
Halaman : 271 Hal
Tahun Terbit :
2009
Saat ke toko buku langsung tertarik dengan
buku ini, setelah membaca sinopsis. Tak perlu berpikir dua kali langsung
membelinya. Judul buku cukup menarik perhatian dan membuat beragam pertanyaan
dibenak muncul. Berharap setelah membaca buku ini ada pengetahuan baru yang
didapat.
Buku
ini membahas tentang perkembangan dunia kedokteran yang begitu pesat, melaju
dengan kecepatan tinggi. Dari yang awalnya pengobatan hanya sebatas umum saja
sehingga menjuru kepada organ-organ tubuh. Sampai kepada kesehatan berladaskan jaringan sel, bila jaringan sel
itu sakit maka organ itu akan bermasalah.
Pada titik berikutnya ditemukan bahwa jaringan itu tersusun oleh
molekul-molukel DNA, RNA dan protein lainnya yang berbeda setiap organnya
membentuk rangkaian seperti rantai. Bila ada ganguan pada molukel maka terjadi
kerusakan sel yang berdampak pada organ. Penemuan terbaru bahwa sel itu memiliki inti bernama genitika yang terdapat 4 miliar kode didalamnya. Bila ada kelainan kode
maka dari sana cikal bakal penyakit muncul. Bila terjadi kesalahan kode maka
bisa terkena kanker, keterbelakangan mental, parkison dan beragam penyakit
lain. Dari sanalah mendasari lahirnya rekayasa genetika.
Ternyata
yang dinamakan sehat atau sakit terkait erat dengan keseimbangan sistem molekuler
didalam sel itu. Jika beragam molekul yang dibutuhkan untuk kehidupan sel
terpenuhi secara seimbang, maka sehatlah
sel tersebut. Sehingga pengetahuan tentang keseimbangan molekul-molekul didalam
sel menjadi kunci dalam ilmu kesehatan modern. (hal 32)
Berbagai
macam penyakit yang dulu diagap hanya berada di tingkat jaringan sel ataupun
organ, kini diketahui ternyata bersumber dari kesalahan-kesalahan kode genetik
itu. Sejumlah tumor dan kanker misalnya diketahui berasal dari penyimpangan kode genetik. (hal
40)
Dengan
rekayasa genetika, diharapkan masalah-masalah kesehatan bisa diatasi dengan
tuntas. Bila jantung yang rusak maka organ jantung yang langsung diperbaiki,
bila ginjal yang rusak maka organ ginjal yang diperbaiki dan begitu seterusnya.
Dengan cara steam sel. Layaknya bengkel yang bisa memperbaiki dimana bagian
mobil atau motor yang rusak.
Pada
usia sampai sekitsr 4-5 hari sel yang asalnya hanya satu buah- perpaduan antara
sel telur wanita dan sel sperma laki-laki, itu sudah membelah menjadi sekitar
150 sel. Sel-sel itulah yang kemudian di isolasi agar tidak berkembang menjadi
lebih banyak lagi. Kumpulan sel itu memiliki daya regenerasi dan penyembuhan
yang luar biasa hebatnya. Jika sel-sel itu ditempelkan kepada tulang yang patah
akan mampu menyambung menjadi tulang yang utuh. Jika sel itu ditempekan kepada
jantung yang mengalami kerusakan fungsi, maka sel-sel itu bakal meregenerasi
sel-sel rusak di jantung sehingga menjadi normal kembali (hal 131)
Steam
sel ini masih menuai beragam kontroversi. Berapa alasan sistem steam sel masih
menuai kontroversi yang pertama karena berasal dari embrio manusia yang berarti
sama dengan pembunuhan tapi telah ditemukan steam sel dengan mengunakan binatang
kelinci. Yang kedua steam sel belum bisa dikendalikan bisa memunculkan masalah
baru bila sel itu bandel dan membiak diluar recana bisa menjadi kanker dan
penyakit lain. Yang ketiga ketakutan akan sifat-sifat yang mempengaruhi si
pasien, bila steam sel itu berasal dari binatang. Bagaimanapun rangkainan itu
memiliki kode-kode dengan sifat yang belum terpecahkan.
Kenapa
revolusi ini terjadi karena para ahli kesehatan semakin menyadari bahwa
obat-obatan kimia bukan solusi final dari penyakit. Justru, obat adalah racun.
Ya, obat adalah racun yang dimasukan kedalam tubuh. Dengan racun itu diharapkan
penyakit-penyakit yang menganggu tubuh pasien bisa dilumpuhkan. Akan tetapi,
seringkali organ-organ dalam tubuh pasien ikut terimbas. Penyakit dilumpuhkan organ lain yang terkait
ikut rusak. Obat-obatan atau farmasi
berasal dari kata yunani, Pharmaton yang berarti racun. Karena itu sudah
semestinya, penggunaan obat harus berada pada pengawasan dokter. Jenis maupun
dosis yang diberikan. (hal 48)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan