Khamis, 19 November 2015

Delapan Suka dan Duka Seorang Perawat




           

Menyarankan kepada adik yang bungsu, bahwa kalau memang ingin menjadi perawat tidak dari hati maka akan menyesal. Tak hanya kepadanya, kepada siswa SMK kesehatan yang pernah praktek, sering kami katakan. Bila memang mau jadi perawat, maka benar-benar dari hati. Perawat tak seindah yang kalian lihat. Pekerjaan tidaklah mudah, harus siap dibayar murah yang tak setimpal dengan beban  dan resiko kerja. Maka tak heran, banyak rekan sejawat yang bekerja, terkadang tak ada hubungan dengan kesehatan misal menjadi pegawai bank, karyawan sebuah perusahan. Meski, kuyakin di hati  kecil mereka tetap bersemi dan mencintai profesi ini, tapi bukankah hidup harus terus berjalan dan ada pilihan yang harus diambil.
Pernah juga terbersit sesal, yang mungkin tak jauh berbeda juga dirasakan dengan teman seprofesi. "Andai boleh mimilih tak akan kupilih jurusan ini", kata-kata itu sangat sering terdengar dan aku  pernah berpikiran begitu. Tapi tidak untuk saat ini,hanya ingin mengatakan bahwa bahagia dan bangga menjadi seorang perawat, bukan untuk menyombongkan diri atau sekedar sebagai penghibur, tapi benar adanya. Sebuah penerimaan yang  bisa kita lakukan, dari apa yang telah menjadi pilihan seterjal dan sepahit apapun.  Mencintai profesi ini dengan sepenuh hati, tutup mata terhadap orang yang memadang sebelah mata. Menjadi perawat, engkau akan dilatih bermental sekeras baja dan hati sebaik peri.
 Hal-hal berikut yang bisa menjadi pertimbangan saat kamu memilih jurusan keperawatan, inilah delapan suka dan duka menjadi seorang perawat.
a.      Label bahwa perawat judes
  Menjadi perawat, kamu harus siap mendapatkan label judes  meski tidak melakukan itu. Orang awam hanya tahu bahwa yang mengenakan seragam adalah perawat kecuali dokter. Padahal banyak profesi lain seperti MR, Lab, radiologi, CS, dan lain sebagainya bila dihitungan ada puluhan profesi yang ada di rumah sakit. Tahukah kamu bahwa perawat yang selalu menjadi sorotan utama. Pernah  merasakan sesak, dan "sakit hati tuh disini",  ada sebuah media TV yang menulis judul berita  “suster tidur seorang bayi kelaparan, terancam meninggal”. Ehms padahal setelah menyimak berita itu  sampai habis bukan  seorang suster yang bertugas disana  tapi profesi lain. Tapi judulnya bikin nyesek. Perawat lagi kan yang kena. 
b.      Harus memiliki kesabaran ekstra
 Menjadi perawat, kamu harus siap menyiapkan sebuah kesabaran yang ekstra. Menghadapi pasien yang rewel dan bandel, terkadang baru saja duduk, sudah memanggil, "sus, tolong dilihatin kok dada bapak  saya sakit", "sus, infus kok tidak mentetes, sus tidak mau pasang oksigen", "sus, tidak mau makan". Harus ekstra sabar, bila menghadapi keluarga pasien yang tak jarang suka mengamuk dan marah-marah.
c.       Tidak ada hari libur
   Menjadi perawat, kamu harus siap tidak boleh izin sama sekali. Mungkin pernah mendengar istilah bahwa hari kerja kita libur, orang libur kita kerja. Orang tidur kita melek, orang melek kita tidur.  Tidak ada istilah izin untuk perawat yang bekerja di rumah sakit, yang ada hanyalah tukaran dinas. Bila kita tidak masuk harus ada yang menggantikan posisi kita, dan  harus mengganti dilain waktu. Meski sakit sekalipun. Pernah kejadian  rekan  sejawat yang jatuh sakit terpaksa sampai diinfus di ruangan, karena kecapekan. Dan tak ada yang bisa mengantikan posisi dia.
d.      Tidak bisa tidur nyenyak
Menjadi perawat,  kamu harus siap tidak bisa tidur dengan nyenyak. Meski matamu terpejam selalu ada perasaan was-was dan siap siaga, karena sewaktu-waktu ada yang mengetuk pintu minta pertolongan, ganti infus atau pasien mengeluh demam, sakit kepala dan ada pasien baru yang tentu harus dilayani meski tengah malam sekalipun. Terkadang harus standby dan tidak tidur sama sekali bila ada pasien butuh penangan khusus pasien misal dengan penurunan kesadaran sedangkan ruang icu penuh, setiap satu jam sekali memantau vital sign dan tingkat kesadaran.
e.       Harus memiliki Imun yang kuat
 Menjadi perawat, kamu harus siap memiliki sistem imun yang kuat. Bila tidak maka akan mudah bagimu tertular penyakit. Hampir setiap waktu harus kontak dengan pasien dengan beragam penyakit  malah ada yang menular. Bila sistem imun tidak baik maka jangan heran akan mudah sakit.
f.       Siap meninggalkan keluarga
 Menjadi perawat, kamu harus siap meninggalkan keluarga di rumah dalam kondisi apapun.  Dilema dari seorang ibu adalah saat dia harus merawat orang lain tapi  sama sekali tidak bisa merawat anaknya yang sedang sakit karena harus berjaga. Mau tukaran dinas teman lagi tidak ada yang bisa membantu, mau izin tidak ada istillah izin. Bagai buah simalakama, sering sekali kejadian seperti ini. Bahkan ada rekan yang mengundurkan diri ketika dihadapkan anak atau pekerjaan, (kagum dengan dia). Bila nanti disuruh memilih mungkin saja lebih baik tak bekerja di rumah sakit atau di puskesmas saja yang jam kerjanya lebih santai. Meski banyak sekali ilmu yang didapatkan, terkadang tak  diperoleh dimanapun  meski dibangku kuliah sekalipun hanya ada di rumah sakit.
g.      Bersikap Manis Meski hati Meringis
Menjadi perawat, kamu harus siap membuat kata-kata manis.  Bagaimana tidak yang dihadapi adalah orang sakit. Harus ada jalinan komunikasi yang baik, memberi motivasi dan  semangat bahwa mereka harus terus berjuang. Masih ada harapan akan hari esok dan bila ada kenyataan terburuk keluarga juga siap menerima dengan lapang dada.
h.      Gaji Yang Rendah
      Yang terakhir, menjadi perawat kamu harus siap diupah dengan harga yang tidak setimpal. Dari beragam hal yang dikerjakan tak hanya menguras energi, pikiran dan perasaan. Tapi tahukah kalian berapa gaji seorang perawat. Ehms ya sudahlah cukup tuhan yang tahu.



Bila ada duka pasti ada sukanya, berikut ini kebahagiaan dan keuntungan yang bisa kalian rasakan saat memilih jurusan keparawatan yaitu
a.      Memberikan solusi pada keluarga
 Menjadi perawat, sedikit banyak kamu bisa memberikan solusi dari permasalahan keluarga yang berkaitan dengan kesehatan. Karena terbiasa menghadapi orang sakit, bila ada keluarga yang sakit makan mudah dalam memberikan solusi dan penanganan yang harus dilakukan. Tidak  panik lagi.
b.      Berangkat Haji Gratis
 Menjadi perawat bagi yang muslim, peluang berangkat haji gratis plus dapat uang saku puluhan juta setiap tahunnya terbentang luas. Ratusan bahkan ribuan perawat  yang bertugas sebagai tenaga kesehatan haji Indonesia di berangkatkan untuk mendampingi jama’ah haji. Peluang yang sangat bagus, tak ada profesi lain selain perawat peluangnya begitu besar.
c.       Bisa bekerja keluar negeri
   Menjadi perawat kamu bisa bekerja diluar negeri, negara seperti Jepang, Korea, Arab, negara yang kekurangan tenaga perawat. Jadi mereka rela bayar mahal untuk memenuhi kebutuhan perawat di negara mereka. Ini peluang, bagi perawat Indonesia untuk go internasional. Sudah banyak rekan sejawat yang bekerja diluar negeri sekaligus nyambi kuliah.
d.      Peluang kerja besar
Setiap tahunnya lowongan untuk perawat dalam penerimaan pegawai selalu dibuka, setiap daerah dan pusat. Selain itu rumah sakit swasta terus bermunculan. Ini membuktikan bahwa tenaga perawat sangat dibutuhkan, tak hanya satu ada dua formasi bahkan mencapai puluhan.


e.       Menguasai beragam ilmu
Menjadi Perawat, kamu akan diciptakan menjadi mutlitalenta, harus menguasai beragam ilmu tak hanya soal keperawatan. Saat di bangku kuliah akan belajar tentang anatomi  dan fisiologi tubuh manusia, beragam penyakit dengan gejala serta tandanya,  macam-macam obat, ilmu gizi, kehamilan maupun persalinan, ilmu kejiwaan, psikologis, komunikasi yang efektif, etika. Tak hanya sekedar ilmu merawat pasien.
f.       Mendulang banyak pahala
Menjadi perawat, kamu akan mendulang banyak pahala. Lewat tangan-tangan dan keikhlasan yang kamu lakukan. Setiap saat mendengar keluhan dan bertanya apa yang pasien rasakan. Memberikan simpati dan motivasi, merupakan ladang amal yang bila dilakukan dengan benar bisa mendulang surga (amin)
g.      Pribadi Taguh
 Menjadi perawat, kamu akan diciptakan menjadi pribadi taguh, bermental baja tapi berhati peri.
h.      Displin
 Menjadi perawat, kamu akan diciptakan pandai untuk membagi waktu, displin dan cekatan.
Disahkannya undang-undang keperawatan semoga menjadi angin segar bagi kami profesi perawat. Tak berada pada zona abu-abu lagi, setidaknya profesi ini jelas perlindungan dan payung hukumnya. Bisa melakukan praktek mandiri di rumah tapi tetap dalam batasan dan kewenangan seorang perawat bukan mengambil alih tugas profesi orang lain. Majulah perawat, berjayalah perawat Indonesia.

3 ulasan:

yosefpedia berkata...

salam kenal mbak, jadi perawat memang menyenangkan, namun ya terkadang disepelekan...terus berkarya mbak

Unknown berkata...

Alhamdulillah tahun ini masuk keperawatan, semoga dilancarkan. 🙏

lilis Siti Nurjanah Diary's berkata...

Mendengar betapa mulianya profesi seorang perawat dengan mengharap ridho Alloh semoga meningkatkan motivasi kami selaku maba perawat 🙏