Rabu, 23 Disember 2015

Rumah Sakit dan Tahun Baru Dua Kisah Yang Berbeda Tapi Terikat



Gegap gemita pergantian tahun baru, sebagian manusia di muka bumi menyambut dengan penuh suka cita.  Berbagai bentuk perhelatan, pertunjukan dan aksi dipertontonkan, dari kelas A-Z. Tak ada tempat yang sepi, penuh oleh lautan manusia. Dari pantai, taman, cafe, tempat makan, lapangan kosong bahkan jalan raya. Sebagian orang keluar dari peraduan,  menjadi saksi dari sebuah perubahan. Wajah-wajah penuh keriangan nampak jelas. Deburan kembang api menjadi bukti  dari meriahnya perhelatan itu. Langit-langit gelap berubah warna dengan percikan-percikan api. Suka cita tiada tara penuh dengan luapan emosi, tertawa lepas tanpa jeda dan spasi. Malam itu berbagai harapan-harapan  ditumbuhkan, mimpi akan tahun depan yang lebih baik.
            Disudut lain, ada sebuah tempat yang juga ramai dan tak pernah sepi. Kemeriahan tahun baru menambah ramai tempat itu dan  tak akan berakhir sampai pagi, malah bisa berlanjut. Tapi suasananya sungguh berbeda bagai kutub utara dan selatan, bagai langit dan bumi.  Tiada yang namanya suka cita, penuh kegembiraan. Disana lagi ada pergolakan hidup dan mati, isak tangis penuh histeris dengan derai airmata tiada henti, jeritan kesakitan meminta pertolongan, ceceran darah menyatu pada lantai. IGD menjadi pintu gerbang dan menjadi saksi bisu dari peristiwa itu. Darah dan airmata menjadi fenomena yang terbalik dari gegap gemita penuh kemeriahan tahun baru. Tiada berhenti silih berganti yang berdatangan, cucuran keringat dari para petugas yang berpacu dengan waktu. Jangankan memikirkan duduk untuk meluruskan kaki, menghela napas saja sudah syukur. Antrian  pajang untuk  dilayani. Wajah-wajah sendu penuh pengharapan akan ada keajaiban. Rautan penyesalan nampak, tapi apa boleh buat, kayu sudah terlanjur menjadi abu. Sungguh dua kisah yang berbeda dari rumah sakit dan tahun baru tapi saling terikat. 
            Bagi kalian yang ingin merayakan tahun baru, sekedar mengingatkan jagalah keselamatan, semuanya ada di tangan masing-masing. Rayakanlah tahun baru dengan cara yang cerdas. Patuhi rambu-rambu lalu lintas, jaga norma dan adab. Jangan sampai pergantian tahun baru membunuh mimpi-mimpi anda kedepannya bahkan meleyapkan jejak di muka bumi.
            Kami, sebagai petugas medis tetap setia menunggu kalian bertamu, tapi bila kalian mau berbaik hati, untuk sedikit mengurangi beban kerja kami yang sudah menumpuk. Taatilah aturan lalu lintas, sayangi kepala kalian dengan menggunakan helm. Keras kepala tidak akan membuat aspal itu menjadi lembut. Jaga kecepatan berkendaraan, jangan lakukan hal-hal bodoh yang bisa merusak diri sendiri.  Jangan sampai keceriaan semalam tapi merengut semua harapan-harapan anda seumur hidup. Masih panjang perjalanan yang harus dilewati.  Semoga pergantian tahun baru menjadikan kita insan-insan yang lebih baik lagi.
           

Tiada ulasan: