Jumaat, 18 Disember 2015

SEPOTONG KISAH, SEBELUM PERGANTIAN TAHUN 2015



Tahun 2014 : Masa-masa yang paling sulit, buku bacaan yang susah didapat,  perpustakaan tidak ada. Beli buku online bikin mengkel di hati, kurirnya  bikin kesal, mau libur susah. Sepanjang tahun itu, bisa dikatakan pada titik yang paling menurun. Semangat serta mimpi hanya menjadi cerita masa lalu, meski tersisa hanya ekstraknya saja. Sepulang dari kerja, tidur menghidupkan TV. Resah, gundah dan gulana menjadi teman keseharian. Tak jarang menitikan airmata tentang sebuah kejenuhan yang tak bisa dilampiaskan. Dari yang aktif tiba-tiba menjadi pribadi pasif. Tanpa sebuah rutinitas seperti kemarin. TV adalah obatnya, sampai tidurpun tetap menyala. Menelpon sahabat-sahabat dekat, ternyata kondisi tak jauh berbeda. Hanya bisa saling menguatkan, di ujung telpon, saling nostalgia tentang kisah-kisah yang lalu.  Kita harus mencari penguat agar bisa tetap tegak berdiri, itulah yang sempat tercetus. Kami mencoba mengetuk beragam pintu tapi tak ada jawaban.
Tahun 2015 : Tepat malam pergantian tahun baru 2014, dinas malam. Saat pasien terlelap, rekan kerja sudah tertidur, mungkin ditempat lain sedang merayakan  gegap gemita, penuh sorak-sorai pergantian tahun. Aku duduk di luar menatap langit, membawa secarik kertas dan pena. Saat itulah,  berjanji pada hatiku bahwa harus berubah, tak boleh begini. Aku bertekad, saat matahari terbit besok, maka mimpi-mimpi  dan semangat itu harus kembali. Kutulis sebuah kata di kertas itu “Diriku dan mimpi-mimpiku takkan ada yang bisa merubahnya.” Esok pagi mulai kutata kembali, sulit memang. Tertatih dan terseok-seok, berapa kali harus jatuh bangun. Hanya sebuah tekadlah yang bisa mengalahkan itu semua. Akhirnya bisa tegak berdiri, menyusun kembali mimpi-mimpi sempat pudar. Tak lama dari situ, sahabat bbm “Cul, di Bandar ada lho toko buku, di lantai bawah aku kemarin sempat lihat.” ehms sebuah angin segar. Itulah cahaya pertama yang kudapatkan. Seakan jalan itu terbuka lebar. Mulai rutin membeli dan membaca buku kembali.  Beragam buku, terutama yang bertema motivasi menjadi santapan. Kecanduan pada TV mulai bisa teratasi, sehingga TV  menjadi benda mati yang hanya sekali-kali saja dilihat.  Bulan terus berganti sampai pertengahan tahun, seorang sahabat BBM “ kakak kita bisa kumpul ngak bersama A dan B” setengah tidak percaya, betapa lama penantian ini, telah berbagai pintu kuketuk,  pada akhirnya hanya bisa pasrah dan tak berharap. Bertahun-tahun lamanya. Memang tarbiyah bukanlah segalanya tapi dengan tarbiyah hidup akan menjadi terarah.
Tak pernah menyesal malahan bersyukur berada pada tahun 2014 tanpa ada rutinitas yang berarti dan  kejenuhan menjadi sahabat sejati,  disitulah tuhan sedang menguji. Bila tak berada pada posisi itu maka tak  akan keluar kata “Diriku dan mimpi-mimpiku tak  yang bisa merubahnya” yang menjadi sumber kekuatan  tak terhingga sampai saat ini, merubah seluruhnya. Ujian kemarin  adalah sumber kekuatan, menempa diri menjadi pribadi yang mandiri, tegar dan pantang menyerah. Tahun 2014 menjadi sekolah kehidupan.
Kekuatan terbesar itu, ada pada diri kita, bukan orang lain dan lingkungan.
Bila kita meminta pada manusia mungkin akan kecewa tapi bila meminta kepada tuhan, tak akan pernah ada kata kecewa.

Sahabat adalah orang yang selalu ada di titik dasar dirimu selain keluarga, meski ia kondisinya sama sepertimu,  ia masih memiliki tempat untuk  berbagi.
Boleh berharap, tapi ingat selalu ada dua jawaban iya dan tidak, gagal dan berhasil.  Semua adalah proses menjadikan diri lebih baik.
Tarbiyah memang bukan segalanya tapi dengan tarbiyah hidup  akan lebih terarah.

Teruntuk my best friend terimakasih telah menjadi sahabat terbaik. Bila Teringat saat-saat itu, suka seyum-seyum sendiri. Bila lagi jenuh, suka ping sampai berpuluh-puluh kali, kirim emtion yang ngak penting dan telpon berjam-jam, cerita beragam hal. Begitu sebaliknya dirimu, ketika titik jenuh juga melanda. Kita saling menguatkan. Aku masih terikat sebuah janji, bila nanti kamu menikah akan menjadi saksi meski di Papua sana sekalipun, aku akan hadir. Semoga persahabatan ini akan terjalin meski kita telah memiliki anak cucu.
Tahun 2016 : Beragam recana telah tersusun, moga lebih baik lagi dari tahun 2015. (Amin)
Tahun 2017 : Semoga status ini telah berubah, bisa menapaki kehidupan yang baru (Amin)

Tiada ulasan: