Rabu, 17 Februari 2016

Lima Kegundahan Seorang Ibu, Saat Anaknya Beranjak Remaja




           
Tugas terberat dari seorang wanita saat dia mengemban amanah menjadi seorang ibu. Menjadi seorang ibu tugas yang main-main, tanggung jawab yang rumit dan besar. Maka tak heran bila tuhan mengganjar itu semua dengan surga di telapak kaki ibu. Tugas dari seorang ibu memastikan anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik. Tugas seorang ibu semakin bertambah saat anak sudah mulai beanjak remaja, bukan seorang anak-anak lagi yang masih suka merengek atau berlari kesan-kesini, tapi sudah memasuki fase berbeda. Ada lima kegundahan seorang ibu, saat anaknya beranjak remaja yaitu
a.      Lebih Asyik Dengan Teman
Setelah memasuki masa remaja dan lingkup sosial lebih luas lagi, Bukan sebatas lingkungan sekitar rumah lagi. Anakpun memiliki teman lebih banyak. Memasuki fase ini anak akan lebih asyik mengobrol dan menghabiskan waktu bersama teman-teman. Dibandingkan  jalan-jalan bersama menghabiskan akhir pekan bersama keluarga. Bukan seperti dulu, sang anak akan merengek minta diajak kepasar, ke mal.  Wajar adanya, sang anak mengenal lingkungan baru. Segala hal baru akan lebih menarik. Bila kita menentang dan membatasi pergaulannya, maka jiwa pemberontak akan muncul. Memposisikan sebagai teman dan tetap memantau gerak-gerik, sambil memberikan wejangan adalah cara yang lebih baik.
b.      Lebih Fokus Gadget
Tak dapat dipungkiri seiring kemajuan zaman, dan teknologi. Hp bukan lagi sebuah benda mahal tapi sebuah kebutuhan. Anak-anakpun mulai aktif bersama gadget dan  dunia maya. Menghabiskan waktu beselancar  dengan akun-akun media social. Seorang ibu, harus juga mengikuti perkembangan zaman dengan membuat akun , agar bisa memantau prilaku anak dan apa yang dia kerjakan.
c.       Sudah Mulai Tertarik Dengan Lawan Jenis
Suatu hal yang wajar bila seorang anak remaja mulai menujukan ketetarikan kepada lawan jenis. Merupakan fitrah dari sang pencipta, maka dorongan rasa suka itu wajarnya adanya. Tugas diri sebagai orangtua, bagaimana menjelaskan dan mengarahkan perasaan tersebut kearah yang positif. Cinta itu fitrah tapi hati harus dimanejamen, karena cinta juga harus dibersamai dengan akal. Bila kita tidak bisa mengontrol dan memberikan pemahaman akibatnya fatal. Bisa melakukan kesalahan dan merusak masa depan anak.
d.      Sudah Mulai Bergaya Dan Berdadan
Sudah mulai memperhatikan penampilan, sudah mulai mengerti arti tampan dan cantik, sudah ulai menata rambut. Sudah mulai mengatur gaya berpakainan. Itu lumrah adanya,  dorongan untuk tampil cantik dan tampan dimata sesama  meraka. Disini  orantua harus berperan mengarahkan. Tentang cara berpakainan yang baik dan mengingatkan mereka bila diluar batas kewajaran, yang tidak enak untuk dipadang mata.
e.       Perubahan sikap
Perubahan sikap yang lebih tertutup dan lebih terbuka kepada teman daripada orangtua. Tak banyak bicara dan mengobrol seperti biasa. Lebih sibuk dengan dunianya. Itu wajar adanya. Tugas kita mengamati setiap gerak-gerik dan memastikan ada yang ganjil atau tidak. Buat sang anak nyaman bukan dengan cara penghakiman tapi pengarahan.

Tiada ulasan: