Isnin, 22 Februari 2016

Lima Tanda Seorang Ibu Kelelahan



Seorang ibu memiliki pekerjaan yang segudang, belum kelar pekerjaan satu, kerja yang lain sudah menunggu. Terkadang kaki dan tangan ikut bermain agar cepat kelar. Bangun paling awal untuk menyiapkan makanan,  terus tidur paling akhir memastikan anggota yang lain sudah terlelap. Seakan pekerjaan rumah tidak segera usai, apalagi ibu  harus bekerja paruh waktu. Maka tak heran bila seorang ibu bisa lelah, karena peran yang dia lakoni begitu berat. Dari seorang koki, baby sister, laundry, beres-beres, belanja, dan mengatur keuanga. Jadi beban yang dia pikul sangatlah berat. Lima tanda seorang ibu kelelahan yaitu :
a.      Tampak Lemas
Tertunduk lemas, keluar keringat dingin. Berasa kurang darah. Sebaiknya ibu istrahat sejenak, biarkan pekerjaan itu ditunda dulu. Daripada dipaksakan bisa membuat sakit. Bila sudah sakit malah lebih berbahaya lagi. Semua urusan  bisa ruyam. Bisa meminta bantuan jasa sorang, misal untuk mencuci pakainan atau melakukan pekerjaan lain.  Atau sang suami bisa member bantuan. Jangan sungkan, meringankan pekerjaan istri.
b.      Kurang Konsentrasi
Ditanya apa jawabnya apa, ngak nyambung dan rada-rada tulalit. Itu salah satu tanda-tanda bahwa sang ibu lagi kelelahan. 
c.       Sering Menguap
Masih pagi sudah menguap, tiap jam menguap.  Salah tanda bahwa  ibu kurang istrahat. Tubuh juga memiliki haknya. Segera tidur, tak perlu dipaksakan melakukan pekerjaan. Beli saja sayur matang atau makan diluar bisa menjadi alternative pilihan.
d.      Uring-Uringan
Bila sudah uringan-uringan, cepat naik darah. Bawahnya suka ngomel, maka itu salah satu tanda bahwa tubuh lagi lelah. Sebaiknya sang ibu sejenak berhenti dari pekerjaan. Menghirup udara segar, atau menyatap makanan kesukaan bersama pasangan.
e.       Kurang Bersemangat
Mengerjakan sesuatu rasanya berat. Seperti setumpuk gunung. Bangun dari tempat tidur rasanya sungkan bawahan malas-malasan.
            Bila seorang ibu sudah menunjukan tanda-tanda seperti itu. Sebaik
 seorang suami, mulai memberikan perhatian. Bukan malah ikut uring-uringan juga, bisa pecah nanti rumah. Apa yang bisa dibantu sebaiknya dibantu dikerjakan.

Tiada ulasan: