Sabtu, 13 Februari 2016

SELALU ADA JALAN, LGBT BISA SEMBUH KOK !!!



Tiada manusia yang sempurna di dunia, tiada manusia yang tidak pernah berbuat salah, tiada manusia yang tak luput dari dosa. Tuhan begitu pemurah, tanpa pernah lelah menerima dan membuka pintu bagi hambanya yang ingin kembali dan bertaubat. LGBT, ada jalur berbeda  yang menjadi pilihan seseorang, bukanlah sebuah jalan lurus. Bermacam ragam, asal muasal orang yang terkena ini. Ada yang kehilangan sosok di masa kecil sehingga dia mencari sosok yang hilang di rumah, kelingkungan luar. Awalnya curhat-curhat biasa, tiba-tiba dekat dan terasa ingin memiliki, tumbuhlah benih-benih cinta tersebut, cinta terlarang. Ada juga yang muasalnya karena penolakan dari orang terhadap anak, misal seorang ibu yang sangat menginginkan anak perempuan, tapi yang lahir laki-laki. Dari kecil dia didik menjadi perempuan,, berprilaku perempuan, berpakainan dan lain sebagai, sampai dia tumbuh cenderung ke perempuan. Ada yang karena terkena akibat ulah orang yang tidak bertagung jawab, sehingga terjangkit itu penyakit. Berbagai macam penyebab menjadi pencetus bibit LGBT,  berkembang dan menjadi sebuah kencendrungan serta perubahan prilaku yang berujung pada sebuah keinginan pengakuaan, semakin hari meningkat orang yang ikut jalan itu.
            LGBT bukan takdir dari sang pencipta karena mereka terlahir dengan kelamin yang jelas sebagai seorang laki atau perempuan. Setelah mereka tumbuh dan beranjak menjadi remaja, kecenderungan itu muncul. Tentu kemunculan dari kecenderungan ini, tidak serta-merta atau tiba-tiba ada. Setelah melewati berbagai proses dari lingkungan internal dan eksternal. Maka munculah gejala tersebut, bila tak segera ditangani maka akan membentuk menjadi kebiasaan, bukan lagi kecenderungan berubah keinginan.
Bayi yang saat dia lahir segar bugar, sehat tanpa suatu kekurangan, saat dia tumbuh menjadi anak-anak, terjangkit penyakit ISPA. ISPA ini muncul setelah beragam proses,  terpapar polusi yang terus menerus, ayah seorang perokok, atau tinggal didekat pabrik.  Ada factor pencetus. Begitulah gambaran sekira LGBT ini, tak semerta bawahan dari lahir. Berbeda cerita bila saat lahir memiliki kelamin ganda, tapi kasus seperti sangat jarang terjadi.            
            Selalu ada jalan, LGBT  bisa sembuh !! dan bisa hidup normal seperti yang lain. Menjalani kehidupan berkeluarga, memiliki pasangan dan anak. Membangun kehidupan yang bahagia. Selagi ada niat dan tekad jalan itu selalu terbentang luas. Segala sesuatu pasti ada jalan keluar dan obatnya. Berapa waktu belakangan ini, sebuah grup bernama “peduli sahabat” begitu santer dan lagi booming. Sebuah karya anak bangsa, memberi fasilitas bagi mereka yang ingin kembali. Di grup itu ada pembinaan, dan merangkul mereka yang ingin bertaubat. Banyak orang-orang yang sembuh dan menjalani hidup normal kembali, setelah bergabung digrup tersebut. Tanpa ada pemungutan uang, semua gratis.
 Sebelum semua terlambat, menyesal kemudian tiada berguna. Bila tubuh tebaring lemah, terpasang selang infus, berada di tempat yang terisolasi, sendiri dan sekali-kali tenaga medis menjenguk tentu dengan baju  pelindung dengan muka tertutup makser. Hanya sepi menjadi teman. Saat seperti itulah, baru tersadar, andai waktu dapat terulang tentu tak akan kubuat perihal seperti ini. Hidupmu terlalu bernilai.
            Saudaraku semoga hidayah itu dating menyapa kalian, semoga kalian bisa kembali kejalan seharusnya kita berjalan. Kembali kekodrat kita saat terlahir sebagai perempua atau laki-laki. (ami..in)

Tiada ulasan: