Jumaat, 16 Oktober 2015

Buah Pare Untuk Menurun Kadar Gula Darah dan Mengobati Diabetes



              Diabetes melitus bisa menyerang siapa saja tanpa padang usia. Gaya hidup menjadi faktor utama selain penyebab lain seperti karena bakteri atau virus.  Diabetes penyakit yang disebabkan tubuh tidak mampu memproduksi insulin karena pankereas tidak bekerja secara normal. Ini termasuk penyakit yang sangat berbahaya bila tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan kerusakan ginjal, mata, jantung dan pengidap tidak boleh luka karena dapat terjadi pembusukan jaringan yang berisiko pada amputasi. Selain itu penyakit ini bisa mengancam nyawa. Selain mamantau kesehatan dengan dokter tidak ada salah mencoba khasiat alam.
Tak banyak orang yang suka memakan pare karena rasanya pahit meski telah diracik dengan beragam bumbu menjadi olahan masakan, rasa pahit pada pare tetap terasa.  Buah pare telah menjadi obat tradisional dalam menurunkan kadar gula dalam darah atau yang sering di kenal dengan hiperglikemia. Telah banyak penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa mengkonsumsi jus pare secara rutin bisa mengatasi hiperglikemia dan mengobati diabetes.
            Pare mengandung vitami, mineral dan senyawa aktif charantin, vicine, polipetida-p, polipetida-K. Polipetida-p merupakan protein yang mirip dengan insulin memiliki fungsi meningkatkan sekresi insulin, asupan glukosa jaringan, sintesis glikogen otot hati, oksidasi glukosa, dan menurunkan glukoneogenesis. Selan itu, biji buah pare muda mengandung peptida aktif yang terbukti memiliki aktifitas hipoglikemik. Uji klinis yang dilakukan terhadap lebih dari 500 pasien diabetes menunjukan bahwa polipetida-K tersebut cukup efektif dalam mengaktifkan insulin yang sudah non aktif dan dapat memulihkan pankereas tapi tergantung dari tingkat keparahan penyakit yang diderita.
            Bila ingin mengkonsumsi jus pare sebaiknya dilakukan  sebelum  makan. Sebaiknya mencuci bersih buah pari dengan bilasan air hangat karena takut sayuran itu mengandung petisida. Minum rutin setiap hari, lalu pantau kadar gula anda. Meski rasa tidak enak, pahit tak terkira, tapi demi kesehatan apa salahnya untuk dilakukan.


Sumber
Subaroto, M. Ahkam. 2008. Real Food,True health. Jakarta : Agromedia Pustaka.




Tiada ulasan: